MANADO – Gubernur Sulawesi Utara DR. SH. Sarundajang, Kamis (29/9) membuka secara resmi pelaksanaan the training of human trafficking and children sex exploitation (pelatihan perdagangan orang dan eksploitasi seks terhadap anak) yang diselenggarakan di Peninsula hotel Manado, dan dihadiri oleh Konsul General Amerika Serikat di Surabaya Kristen Bauer, Penasehat hukum tetap Departemen Kehakiman Amerika Serikat Kedubes USA Terry M. Kinney, Wakapolda Sulut Kombes Polisi Simson Sugiarto, Kepala Kejaksaan Tinggi Sulut I Ketut Arthana, beberapa LSM terkait baik dari Indonesia maupun pihak USA.
Dalam sambutannya, Sarundajang merasa bangga dan berterima kasih kepada pihak departemen Kehakiman Amerika Serikat di Indonesia melalui kantor pengembangan bersama dengan unit kejahatan terhadap anak FBI, karena menurut Sarundajang pelatihan yang diselenggarakan ini sangat bermanfaat mengingat fakta yang ada bahwa sampai akhir tahun 2010 lalu, untuk kasus trafficking di Sulut, telah ditemukan sekitar 10 ribu orang dengan rute melalui pelabuhan Bitung dan bandara Sam Ratulangi Manado, dimana tujuannya adalah Batam, Kalimantan, Jaya Pura, dan Sorong. ‘’Hal ini saya akui cukup ironis mengingat Provinsi Sulut sejak tahun 2004 sudah memiliki perda anti trafiking (Perda nomor 1 tahun 2004).”
Sementara itu, lanjut Sarundajang, menurut international organization for migration (IOM) diperkirakan lebih dari 30% korban perdagangan orang di Indonesia adalah anak-anak. Di samping itu, berdasarkan data dari koalisi nasional penghapusan eksploitasi seksual dan komersial anak, kelompok afiliasi Indonesia untuk ECPAT (End Child Prostitution Child Pornography And Trafficking) Internasional, memperkirakan sekitar 150 ribu anak dan kaum muda yang menjadi korban eksploitasi seksual, dimana mereka diperdagangkan untuk tujuan prostitusi.
“Berdasarkan itu, dapat dikatakan bahwa sifat dari kejahatan perdagangan orang dan eksploitasi seks terhadap anak merupakan kejahatan terorganisir transnasional, sehingga menjadi tantangan serta dilema global yang harus disolusikan bersama,” tegas Sarundajang yang dulu pernah dipercayakan menjadi pembicara pada The Inaugural Asia Pacific Homeland Security Summit and Exposition di Honolulu Hawaii, USA.
Pihak Amerika Serikat sendiri, melalui Konsul General US di Surabaya Kristen Bauer menegaskan bahwa tindakan mengeksploitasi anak dibeberapa negara termasuk Indonesia sudah menjadi masalah yang serius, untuk itu pihak departemen kehakiman Amerika Serikat berusaha meminimalisir kasus seperti ini. “Kami selalu berusaha untuk memproteksi/melindungi anak-anak dari perlakuan yang tidak wajar. Tapi perhatian yang sama juga diharapkan dari pemerintah setempat yang mampu memberikan perhatian serius untuk masalah perlindungan anak dan perempuan,” Bauer merespon sebagaimana yang disampaikan Sarundajang, yakni mengenai seks tourism, menurut pihaknya merupakan issue menarik yang akan didiskusikan pada pertemuan tersebut. (*/jrp)