“Mahasiswa Kritis Diskorsing, Namun Pelaku Tawuran Tidak”
MANADO – Universitas Sam Ratulangi Manado kembali disorot. Kali ini terkait dengan inkonsistensi Unsrat dalam proses pembinaan dan penegakan peraturan.
Hal ini di sampaikan oleh Taufik Tumbelaka, pemerhati masalah sosial kemasyarakatan, terkait dengan skorsing dan tawuran mahasiswa.
“Kalau memang Unsrat konsisten dan objektif, seharusnya mahasiswa yang diketahui tawuran sudah diskors,” ujar Taufik kepada beritamanado. Tumbelaka menduga ada indikasi tebang pilih dalam mengaplikasikan kebijakan yang ada di Unsrat.
Tumbelaka yang merupakan mantan aktivis UGM ini mengharapkan agar Unsrat mampu memainkan peranannya sebagai lembaga pendidikan yang objektif, rasional, serta tetap konsisten.
Diketahui, pihak rektorat Unsrat sering menjatuhkan sanksi skorsing bagi mahasiswa kritis yang getol mengkritisi kebijakan rektorat. Namun saat terjadi tawuran antar mahasiswa, Rektor Unsrat Donald Rumokoy enggan memberikan sanksi tegas. Bukti inkonsistensi Unsrat dalam penegakaan aturan. (gn)