BOLTIM, BeritaManado.com – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bolaang Mongondow Timur hari ini mulai menyelenggarakan ujian semester ganjil SD dan SMP serentak di seluruh Kabupaten Boltim, Senin (9/12/2019).
Dari pantauan wartawan beritamanado.com hari ini di salah satu sekolah negeri, nampak siswa-siswi yang telah melaksanakan ujian semester ganjil, melakukan istirahat menunggu mata pelajaran kedua.
Salah satu siswa kelas 8, Grace Saerang saat ditanyai wartawan beritamanado.com mengenai ujian hari ini dirinya mengatakan merasa mudah dan bisa menyelesaikan soal tepat waktu.
“Ujian hari ini, jam pertama mata pelajaran agama, sebagian gampang ada juga yang susah, soal pertanyaan kematian karena Tuhan, tapi bisa diselesaikan,” ungkap Grace Saerang.
Hal yang sama juga dikatakan, Yuliawati Adam, yang mengungkapkan hari ini ujian berjalan lancar. Harapannya bisa lulus.
“Pelajaran agama mudah bagi saya, karena semalam sempat belajar, insya Allah lulus,” tambah ketua OSIS SMP N 1 Tutuyan ini.
Kepala SMP Negeri 1 Tutuyan, Rafliton Peasu, S.Pd, mengatakan ada sebelas mata pelajaran yang akan di uji kepada siswa. Untuk hari ini dua mata pelajaran yakni agama dan PKn.
Dirinya mengatakan, soal lembar jawaban ujian mata pelajaran di fasilitasi oleh dinas, yang mana masing-masing guru di bidang mata pelajaran menjadi tim pembuat soal.
“Soal seluruhnya sama di setiap sekolah, karena difasilitasi dinas terkait,” ujar Rafliton Peasu, Senin (9/12/2019).
Kata dia, selesai ujian akan langsung diumumkan hasilnya pada sabtu, setelah itu akan ada perbaikan nilai agar langsung bisa diselesaikan.
“Sabtu hasilnya langsung diumumkan, dan ada perbaikan nilai untuk siswa yang belum tuntas,” tutupnya.
Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Boltim, Yusri Damopolii mengatakan, soal mata pelajaran yang di ujian kan SD dan SMP merupakan hasil gabungan tim guru mata pelajaran se-boltim.
Menurutnya, nilai yang akan dihasilkan murid di setiap sekolah akan menentukan kualitas di masing-masing sekolah.
“Saya akan mengukur keberhasilan melalui jawaban siswa. Ukurannya tidak hanya sekedar memberi jawaban, disamping itu imbas dari kualias sekolah,” tegas Yusri Damopolii.
Kata Yusri, di Tahun 2020, besaran tunjangan kinerja daerah setiap guru akan dinilai dari hasil pencapaian siswa di sekolahnya masing-masing.
“Hasil ini akan menjadi ukuran besaran TKD dalam hasil ujian anak di tahun 2020 mendatang,” pungkas Damopolii.
(Riswan Hulalata)