Victor Polii
Manado – Pada bulan Januari tahun 2015 ini, berdasarkan hasil pengamatan BMKG bahwa sejumlah wilayah di Sulut, khususnya Kota Manado akan dilanda musim penghujan dengan intensitas tinggi.
Akan hal itu, sejumlah anggota DPRD Kota Manado mengaku sangat khawatir dengan adanya musim penghujan disertai angin kencang yang melanda Kota Manado.
Victor Polii, personil DPRD Kota Manado ini memiliki ceritanya sendiri sebagai korban banjir bandang yang terjadi 15 Januari 2014 lalu.
Kepada Beritamanado.com, politisi PDIP Perjuangan ini mengaku trauma dengan bencana yang sempat meluluh lantahkan sebagaian Kota Manado termasuk Kelurahan Tikala Ares yang menjadi lokasi tempat dirinya bersama keluarga tinggal.
“Kalau so turun hujan, saya dan bersama keluarga langsung manimpang barang-barang untuk diamankan. Jangan sampai banjir lagi, kong anyor ulang ini barang-barang. Karena torang so trauma dengan banjir Januari tahun lalu itu,” kata Polii.
Diceritakannya, saat bencana banjir tahun 2014 silam, kerugian yang dialaminya mencapai kurang lebih ratusan juta rupiah. Sebab, sebagian besar harta benda miliknya terseret banjir dan banyak diantarnya rusak karena tergenang air.
“Dulu, kita pe gaji sebagai anggota dewan dan pin tanda keanggotaan, anyor bersama lemari pakaian. Perabotan banjir bawa dan barang elektronik langsung rusak. Jadi, banyak kita pe kerugian,” terangnya.
Akan hal itu, kata Polii, dirinya bersama keluarga selalu waspada dan bertindak antisipasi jika hujan turun. Bersama warga setempat, ketika hujan, mereka secara intens mengamati ketinggian air sungai yang berada di wilayahnya itu.
“Kan torang punya rumah dekat jembatan gantong Tijala. Kalau sudah hujan, torang kurang ja lia-lia noh itu air sungai pe ketinggian. Bukan cuma kita, pasti warga yang tinggal ditepi sungai juga merasakan dan melakukan hal yang sama,” ujarnya.
Ia pun berharap, untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat yang tinggal di tepi DAS Tondano maupun sungai yang berada di Kota Manado, pemerintah perlu melakukan tindakan antisipasi sejak dini dengan sejumlah program.
“Sebagai warga dan anggota dewan, saya meminta pihak terkait untuk melakukan pengerukan atau normalisasi DAS Tondano dan sungai-sungai yang ada di Manado. Dengan begitu, warga yang tinggal di tepi sungai akan merasa nyaman. Bisa tidur nyenyak saat malam hari, walau hujan turun. Karena sungai yang ada di Tikala Ares contohnya, sudah terjadi pendangkalan yang harus segera mendapat perhatian pemerintah. Banjir yang terjadi di wilayah kami karena luapan dari ari sungai itu,” tandasnya. (leriandokambey)