Peningkatan fasilitas di RSUD Maria Walanda Maramis diharapkan bisa diimbangi dengan peningkatan kesejahteraan dokter.
Minut, BeritaManado.com – Kemampuan kas daerah Pemerintah Kabupaten Minahasa Utara (Minut) dalam membayar tunjangan tenaga dokter di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Maria Walanda Maramis, masih sangat rendah.
Kondisi ini dikeluhkan Direktur Utama RSUD Maria Walanda Maramis dr Alain Beyah.
Kepada BeritaManado.com, Beyah mengatakan kecemasannya kalau-kalau ada dokter spesialis yang memilih pindah tugas karena rendahnya dana tunjangan tersebut.
“Daerah lain sudah tawarkan sampai Rp10 juta per bulan. Bahaya kalau mereka (dokter, red) pilih keluar dari sini. Karena sudah ada dua dokter spesialis yang keluar (pindah tugas dari Minut), yaitu spesialis bedah dan spesialis penyakit dalam,” ujar Beyah, baru-baru ini.
Saat ini, jumlah dokter di RSUD Maria Walanda Maramis sebanyak 23 dokter, yaitu 6 dokter berstatus PNS (Pegawai Negeri Sipil) dan 13 dokter status THL (Tenaga Harian Lepas).
Untuk tunjangan resiko, dokter spesialis dibanderol sebesar Rp4 juta per bulan, dan dokter umum Rp2 juta.
Tunjangan Kinerja Daerah (TKD) untuk dokter spesialis berstatus PNS sebesar Rp3,5 juta, dokter spesialis berstatus honor menerima gaji Rp4 juta per bulan.
TKD bagi dokter umum berstatus PNS sebesar Rp2 juta, dan dokter umum berstatus honor menerima gaji Rp3 juta.
Nominal tersebut tetap sama sejak beberapa tahun terakhir.
Apalagi, untuk PAGU anggaran tahun 2019, juga diplot sama dengan tahun 2018 sebesar Rp4 Miliar, sehingga hampir dipastikan tunjangan tenaga dokter tahun ini juga sama dengan tahun-tahun sebelumnya.
Padahal pelayanan rumah sakit mengalami peningkatan pasien, yang mana awalnya hanya melayani 30-an pasien per bulan, kini menjadi 80-an pasien per bulan.
“Sekarang jumlah pasien naik dari 30 menjadi 80-an pasien, masakan anggaran sama. Dokter honor, gajinya di bawah UMP (Upah Minimum Provinsi). Kami berharap, pemerintah daerah boleh memperhatikan hal ini demi pelayanan kesehatan yang lebih baik lagi,” pungkas Alain.
Kaban Keuangan Pemkab Minut Petrus Macarau ketika dikonfirmasi terkait ploting anggaran untuk RSUD Maria Walanda Maramis, tidak menepis masalah tersebut.
“Memang tunjangan dokter disesuaikan dengan kemampuan anggaran daerah,” kata Petrus.
Menurut Petrus, secara keseluruhan anggaran kesehatan di Minut sudah diplot sebesar 20% dari total APBD, atau sekitar Rp180 Miliar per tahun.
“Dananya dibagi ke Dinas Kesehatan, Puskesmas dan rumah sakit,” ujar Petrus.
(Finda Muhtar)