Bitung—Budaya tulude patut dicontohi masyarakat Indonesia karena maknanya adalah menumbuhkembangkan ikatan kasih yang berwujud kedamaian dimasyarakat. Hal ini dikatakan Sekkot, Edison Humiang ketika menghadiri pesta adat tulude di Gereja Sidang KGPM Siloam Tandurusa Wilayah Bitung VII Kecamatan Aertembaga, Rabu (30/1).
“Makna tulude sangat tepat untuk diterapkan di seluruh wilayah Indonesia, bukan hanya di Kota Bitung atau daerah Sulut,” kata Humiang.
Karena menurutnya, lewat perayaan adat tulude akan terus mempererat kerukunan dengan saling bergandengan tangan guna terciptanya keharmonisan antar sesama, sebab hidup rukun dan damai begitu indah. “Budaya tulude adalah anugerah yang memiliki nilai kerohanian, yang merupakan acara ucapan syukuran memperingati tahun berkat yang sudah lewat yaitu tahun 2012, dan diharapkan untuk terus melestarikan dan dikembangkan,” katanya.
Turut hadir dalam acara tulude, Kapolres Bitung, AKPB Harvin Raslin, Kepala Badan Penangulangan Bencana Daerah, Jeffry Wowiling, Sekcam Aertembaga, Anggota IKSSAT dan sebagai khadim gembala Tedius K Batasina, Sth serta seluruh jemaat KGPM.(enk)