Kalawat – Pesta adat Tulude di Kalawat ternyata mengundang kekaguman dua turis lokal asal Bandung yaitu Mas Said Novi Biben.
Mereka datang dari Bandung untuk bertemu seorang klien di Manado. “Kami nginap di rumah Rini Kawalo saudara rekan saya Biben di Airmadidi,”kata Mas Said.
Saking tertariknya kedua pria berdialek Sunda itu, merekapun turut mencicipi Kue Tamo usai acara tersebut. “Sebelumnya kita tak tahu apa Tulude itu, namun kami penasaran,” kata dia.
Mas Said mengaku saat arak-arakan Kue Tamo dibawa memasuki tempat pelaksanaan, dirinya sudah terpesona.
“Prosesi itu memiliki aura spiritual yang tinggi. Mereka memohon, mereka yakin akan terkabul, hingga mereka bergembira,” kata dia.
Novi Biben mengaku kagum dengan tari – tarian serta pertunjukan adat selama acara berlangsung. “Saya kagum dengan Masamper (Pato-pato). Tarian itu unik, juga meriah apalagi Bupati dan Sekda ikut serta,” tukasnya.
Kadis Pariwisata Minut Dra Femmy Pangkerego menyatakan, acara itu memang dikemas sebagai iven Pariwisata. “Ini adalah iven Pariwisata, selanjutnya, Tulude akan digelar lagi,” kata dia.
Menurut Femmy, desa – desa yang menyediakan Tamo adalah Kawangkoan Baru, Maumbi, Watutumou, Watutumou 2, Watutumou 3, Koltem, Kawangkoan, Suwaan serta Kolongan.
Diantara mereka dipilih yang terbaik, dimana Desa Watutumou 2 jadi pemenang, diikuti Koltem kemudian Kawangkoan Baru.
“Kriteria penilaian meliputi kue yang mencakup kepadatan bahan-bahan, serta kekompakan kelompok yang ikut serta,” kata Femmy. (robin)