Sondakh dan Lomban ketika menghadiri Tulude (foto ist)
Bitung – Perayaan adat tahunan Tulude yang rutin digelar Pemkot Bitung dianggap bukan hanya perayaan adat biasa yang sarat dengan seremonial. Namun Tulude memiliki makna sakral yang mendalam bagi kehidupan manusia dengan pencipta yakni Tuhan.
Itulah arti perayaan Tulude bagi Pemkot yang disampaikan Walikota Bitung, Hanny Sondakh dan Wakil Walikota Bitung, Max Lomban di dua tempat berbeda. Dimana Sondakh menghadiri Tulude di Kelurahan Tandurusa Kecamatan Aertembaga dan Kelurahan Maesa di Kecamatan Maesa. Sedangkan Lomban di Kelurahan Batuputih Kecamatan Ranowulu dan Kelurahan Girian Weru Dua Kecamatan Girian, Sabtu (31/1/2015).
“Tujuan manusia dalam mengembangkan hidupnya adalah untuk kebaikan diri sendiri dan sesama, yang dari dalamnya terpancar nilai intelektualitas, keteguhan hati dan keuletan,” kata Sondakh.
Ketiga hal itu kata Sondakh, akan bersatu padu menjadi sebuah kearifan lewat budaya. Dengan perayaan Tulude adalah aang memohon kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, agar menjauhkan dari segala hal yang mendatangkan keburukan di tahun yang telah lewat.
“ Tulude yang sarat nuansa religi kiranya menjadi kekuatan untuk menciptakan kehidupan yang rukun dan damai. Kerukunan merupakan kekuatan yang wajib kita pelihara dan kita jaga bahkan kita tingkatkan dan kembangkan hingga anak cucu,” katanya.
Sementara Lomban mengatakan, Tulude bukanlah sekedar kegiatan tahunan, tetapi sesungguhnya memiliki makna sakral yang mendalam. Sebab Tulude tidak sekedar seremonial, tapi mensyukuri berkat anugerah Tuhan yang dianugerahi sepanjang tahun 2014 sebagai pengertian tolak Tahun.
“Serya kita diajak untuk tetap selalu pertahankan hidup rukun dan damai antar sesama dalam mejalani kebersamaan di tahun 2015,” kata Lomban.(*/abinenobm)
Sondakh dan Lomban ketika menghadiri Tulude (foto ist)
Bitung – Perayaan adat tahunan Tulude yang rutin digelar Pemkot Bitung dianggap bukan hanya perayaan adat biasa yang sarat dengan seremonial. Namun Tulude memiliki makna sakral yang mendalam bagi kehidupan manusia dengan pencipta yakni Tuhan.
Itulah arti perayaan Tulude bagi Pemkot yang disampaikan Walikota Bitung, Hanny Sondakh dan Wakil Walikota Bitung, Max Lomban di dua tempat berbeda. Dimana Sondakh menghadiri Tulude di Kelurahan Tandurusa Kecamatan Aertembaga dan Kelurahan Maesa di Kecamatan Maesa. Sedangkan Lomban di Kelurahan Batuputih Kecamatan Ranowulu dan Kelurahan Girian Weru Dua Kecamatan Girian, Sabtu (31/1/2015).
“Tujuan manusia dalam mengembangkan hidupnya adalah untuk kebaikan diri sendiri dan sesama, yang dari dalamnya terpancar nilai intelektualitas, keteguhan hati dan keuletan,” kata Sondakh.
Ketiga hal itu kata Sondakh, akan bersatu padu menjadi sebuah kearifan lewat budaya. Dengan perayaan Tulude adalah aang memohon kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, agar menjauhkan dari segala hal yang mendatangkan keburukan di tahun yang telah lewat.
“ Tulude yang sarat nuansa religi kiranya menjadi kekuatan untuk menciptakan kehidupan yang rukun dan damai. Kerukunan merupakan kekuatan yang wajib kita pelihara dan kita jaga bahkan kita tingkatkan dan kembangkan hingga anak cucu,” katanya.
Sementara Lomban mengatakan, Tulude bukanlah sekedar kegiatan tahunan, tetapi sesungguhnya memiliki makna sakral yang mendalam. Sebab Tulude tidak sekedar seremonial, tapi mensyukuri berkat anugerah Tuhan yang dianugerahi sepanjang tahun 2014 sebagai pengertian tolak Tahun.
“Serya kita diajak untuk tetap selalu pertahankan hidup rukun dan damai antar sesama dalam mejalani kebersamaan di tahun 2015,” kata Lomban.(*/abinenobm)