MANADO – Bandara Sam Ratulangi Manado mencatat adanya peningkatan jumlah pergerakan penumpang dengan presentase pertumbuhan yang positif.
Hingga Triwulan III atau Bulan September lalu tercatat 1,9 juta pergerakan penumpang domestik dan internasional di Bandara Sam Ratulangi Manado.
“Tahun lalu di periode yang sama yaitu Triwulan III, jumlah penumpang yang kami layani sebanyak 1,5 juta sedangkan tahun ini 1,9 juta orang. Artinya, ada presentase pertumbuhan positif sebesar 27 %,” ujar Nugroho Jati General Manager Bandara Sam Ratulangi Manado.
Angka pertumbuhan tersebut diakui Jati sangat dipengaruhi oleh peningkatan kedatangan wisatawan mancanegara ke Provinsi Sulawesi Utara serta berbagai macam event berskala nasional yang diselenggarakan di Manado.
Jumlah penumpang internasional sebanyak 67 ribu orang, atau meningkat 56% dari tahun sebelumnya yang tercatat sebanyak 42 ribu pergerakan penumpang.
“Pertumbuhan penumpang internasional Triwulan III tahun ini bisa dikatakan yang tertinggi sejak tiga tahun terakhir, bahkan sudah lebih dari pencapaian total keseluruhan penumpang internasional di Tahun 2015 lalu yaitu sejumlah 53 ribu penumpang,” jelasnya.
Jati juga menyampaikan bahwa pertumbuhan penumpang yang mulai agresif ini dikarenakan kedatangan charter flight dari Cina sejak 4 Juli lalu hingga akhir Triwulan III.
“Sinergi yang sangat baik antara kami selaku pihak bandara terus dijaga dengan Pemerintah Daerah, tourism board, serta para pelaku industri pariwisata untuk melakukan upaya promosi sehingga dapat atrract lebih banyak wisatawan mancanegara. Saat ini secara korporasi pun kami tengah menjajaki agar bandara tidak sebatas sebagai infrastruktur namun juga bagaimana kami bisa berperan aktif terhadap pengembangan dan pertumbuhan ekonomi daerah melalui Trade, Tourism dan Investment (TTI),” tambah Jati.
Sementara itu, jumlah penumpang domestik juga tumbuh menjanjikan dengan total 1,8 juta orang atau meningkat sebesar 25% dari tahun sebelumnya yang tercatat 1,4 juta orang.
Lion Grup masih menjadi maskapai dengan jam penerbangan berjadwal (scheduled) yang mendominasi dengan total rute penerbangan sebanyak 22 rute, yakni 10 rute untuk Wings Air, 9 rute Lion Air, dan Batik Air dengan 3 rute penerbangan.
Sedangkan maskapai dengan rute domestik yang lain adalah Garuda Indonesia dengan 9 rute penerbangan, diikuti oleh Citilink sejumlah 3 rute penerbangan, Sriwijaya dan Airfast masing-masing 2 rute penerbangan.
“Jumlah pergerakan pesawat dan kargo juga mengalami kenaikan dibanding tahun lalu. Untuk kargo, hingga Triwulan III sejumlah 9,5 juta Kilo atau mengalami kenaikan sebesar 7% dibanding tahun sebelumnya sebesar 8,8 juta Kilo,” tambah Jati.
Pergerakan pesawat yang tahun lalu sebanyak 15 ribu pergerakan, tahun ini jumlahnya telah mencapai 19 ribu atau tumbuh sebesar 25%.
“Seluruh aspek produksi tumbuh positif hingga Triwulan III ini. Untuk itu kami berusaha mengimbanginya dengan meningkatkan kualitas pelayanan, baik dari sisi fasilitas maupun kesiapan SDM. Dukungan semua pihak terus kami perlukan agar dapat maksimal dalam memberikan pelayanan,” pungkasnya. (***/rds)