Ratahan – Tonaas Wangko Brigade Manguni Indonesia (BMI), Decky Maengkom secara tegas mewarining bupati Bolmong Timur (Boltim), Sehan Landjar untuk tidak berkoar banyak soal persoalan masalah batas wilayah Kabupaten Mitra dan Boltim.
Ditegaskan tokoh adat Minahasa Tenggara ini, bupati Boltim Sehan Landjar tidak mengetahui persis kultur sejarah yang sudah dihasilkan tokoh-tokoh masyarakat beberapa waktu lalu terkait masalah batas wilayah tersebut. Untuk itu, dirinya mengingatkan Landjar tidak berkomentar banyak terkait persoalan ini. “Bupati Boltim Sehan Landjar jangan berkomentar lebih, karna beliau tidak mengetahui duduk persoalan dan hasil kesepakan waktu lalu. Ini warning buat Landjar,” tegas Maengkom kepada sejumlah wartawan pos Mitra, Kamis (31/05).
Lanjut, Tonaas Wangko BMI juga mengingatkan kedua bupati yakni Telly Tjanggulung dan Sehan Landjar untuk berhati-hati dalam mengambil keputusan soal tapal batas Mitra-Boltim. Dimana ini merupakan keputusan yang kongkrit menyangkut masa depan kabupaten. Untuk itu harus teliti dan berhati-hati sehingga tidak menimbulkan kekacauan. Apa lagi diungkapkan Maengkom, nantinya masyarakat Ratatotok dan juga Mitra akan sangat keberatan jika masalah ini keluar dari rel yang ada. Dimana batas yang diinginkan Boltim masuk ke wilayah Ratatotok sekitar setengah kilo dari batas alam sungai Buyat.
“Batas wilayah harus tetap berpatokan dengan batas alam sungai Buyat, ini sesuai kesepakatan sebelum Boltim ditetapkan sebagai kabupaten baru di Sulut. Pastinya BMI akan mengawal penyelesain hingga pada titik akhir ditetapkannya letak batas Mitra-Boltim,” pungkas Maengkom.(DUL)