
Tomohon – Rencana pemerintah untuk membangun jalur kereta api yang menghubungkan Kota Makassar di Sulawesi Selatan dan Kota Manado di Sulawesi Utara ternyata turut juga berdampak di Kota Tomohon. Pasalnya, kota yang memiliki sejumlah potensi wisata ini telah ditetapkan sebagai salah satu tempat perlintasan jalur kereta yang rencananya selesai tahun 2030.
Hal tersebut dibenarkan oleh Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Infomatika Kota Tomohon Andrikus Wuwung SSos yang baru saja melakukan koordinasi dengan Kemenhub pekan lalu. “Hasil konsultasi bersama kementerian hasilnya seperti itu. Dan ini merupakan hal yang sangat baik dan perlu kita apresiasi karena ini bisa memicu akan pertumbuhan perekonomian daerah,” ujar Wuwung sejumlah kepada wartawan.
Dipilihnya Tomohon sebagai jalur perlintasan kereta api menurut salah satu pamong senior ini karena potensi dan kekayaan alam seperti di sektor pariwisata dan juga jalur penghubung dengan beberapa daerah lain di Sulut. “Sektor pariwisata salah satu indikator sehingga pusat melirik Kota Tomohon menjadi tempat perlintasan,” terangnya.
Seperti diketahui, pemerintah pusat akhirnya merealisasikan pembangunan jalur Kereta Api (KA) Trans Sulawesi ditandai pemancangan tiang pertama (groundbreaking) tahap I yang menghubungkan Makassar-Parepare pada, Selasa (12/8) silam oleh Menko Perekonomian Chairul Tanjung dan Menteri Perhubungan EE Mangindaan. Perencanaan pembangunan lintasan jalur kereta api di Pulau Sulawesi seperti dikutip dari berbagai sumber dimulai sejak 2001. Sementara lintasan Makassar-Parepare dan Mando-Bitung akan menjadi prioritas utama. Jalur Makassar-Parepare sepanjang 128 kilometer membutuhkan biaya US$ 258 juta. Sedangkan jalur Manado-Bitung dengan jarak 48 kilometer membutuhkan biaya US$ 104 juta. (ray)