
Bitung, BeritaManado.com – Kepala Badan Narkotikan Nasional (BNN) Kota Bitung, dr Tommy Sumampouw menyatakan pemberantasan narkotika kedepannya makin kompleks.
Menurutnya, tantangan New Psychoactive Substances (NPS) upaya luar biasa dalam perang melawan narkotika harus terus dikembangkan mengingat tantangan yang dihadapi semakin kompleks, salah satunya peredaran narkotika jenis baru atau NPS yang masih marak.
Sepanjang tahun 2022, kata Tommy, terdapat 360 sampel NPS yang telah diuji oleh pusat laboratorium narkotika BNN RI. Hingga saat ini, jumlah NPS yang beredar di dunia 1.150 jenis, sedangkan di Indonesia sebanyak 91 jenis teridentifikasi, di mana 85 jenis sudah diatur dalam Permenkes RI Nomor 36 tahun 2022 sementara 6 lainnya belum diatur.
“Perlu peran semua pihak untuk bersama-sama memberantas dan mengawasi peredaran narkotika, terutama mencegah peradaran narkotika jenis baru,” kata Tommy, Jumat (6/1/2023).
Untuk mencegah itu, kata Tommy, strategi BNN RI melawan peredaran narkotikan tak kalah penting adalah cooperation. Melalui strategi cooperation, BNN RI menjalin kerja sama dengan instansi pemerintah dan komponen masyarakat baik di tingkat nasional, regional maupun internasional.
Selang tahun 2022, BNN RI telah menandatangani 43 dokumen kerja sama, dengan rincian, 19 dokumen kerja sama dengan instansi pemerintah, 3 dokumen dengan BUMN, 4 dokumen dengan lingkungan pendidikan dan 17 dokumen dengan komponen masyarakat.
Dalam kerja sama internasional, BNN RI telah menandatangani 22 dokumen MoU dengan 20 negara dan MoU tersebut masih berjalan hingga saat ini.
“Sedangkan, bentuk aktivitas kerja sama lainnya di tingkat internasional diaktualisasikan BNN RI melalui pelatihan bersama drugs enforcement administration (DEA) dan international narcotics control board (INCB),” katanya.
Tak hanya itu, lanjut Tommy, BNN RI juga berpartisipasi aktif dalam sejumlah pertemuan strategis seperti The 65th Commission on Narcotic Drugs (CND), The 43rd ASEAN Senior Official on Drug Matters, Far East Regional International Drugs Enforcement Conference (IDEC), The 16th ASEAN Ministerial Meeting on Transnational Crime, The 44th Meeting of Heads of National Drug Law Enforcement Agencies Asia and The Pacific (HONLAP) dan The 7th Asean Seaport Interdiction Task Force (ASITF) Meeting, The 65th Reconvened Commission on Narcotic Drugs (CND).
“Untuk memperkuat war on drugs, bnn ri juga membina hubungan kerja sama yang intensif dengan Malaysia, Amerika Serikat, Iran, Argentina, Ekuador, Panama, Kuba, Kolombia, Peru, Venezuela, Australia, Portugal, Finlandia, Italia, Taiwan, Spanyol, Thailand, Laos, Singapura dan Vietnam,” katanya.
(abinenobm)