TEEP—Ketua Fraksi Pelangi DPRD Minsel, Donal Toloh SE ketika mengetahui bahwa terhitung Kamis (20/10) pekan ini, ke-17 camat akan ke Kuta Bali. Toloh pun langsung menyebut, itu adalah pemborosan.
‘’Bilang, Pemkab Minahasa Selatan tak punya uang. Untuk bayar hutang saja harus dilakukan pergeseran sana-sini melalui SKPD lainnya. Eh tahu-tahu, camat se-Minsel pergi ke Bali. Mereka juga akan ke Bali, belum tahu untuk apa,’’ tanya Toloh kepada beritamanado, Selasa (18/10) tadi di ruangan Komisi I.
Menurut Toloh, belum lagi sorotan tajam para hukum tua yang ke Bali. “Mereka baru saja kembali dari Bali. Saya bingung dan tak tahu kegiatan apa mereka ke Bali.”
‘’Apakah mereka (camat, red) ke Bali untuk tujuan belajar. Seperti Bimbingan Teknis (Bimtek) atau yang berhubungan dengan belajar tentang pemerintahan. Bagi saya, apakah mereka mengambil dana dari Pemkab Minsel, ataukah dari UP Kecamatan, baginya tak tahu,’’ katanya.
Dijelaskannya, memang para camat baru akan berangkat Kamis datang. Namun, inikan disebut pemborosan. Artinya, sudah tahu bahwa Pemkab Minsel tak punya uang. Bahkan, pembayaran iklan dan media cetak saja belum dibayarkan.
‘’Tetapi, justru hal tersebut dilakukan Pemkab Minsel dengan alasan mengikuti Bimtek di Bali. Saya katakan, ini pemborosan. Catat, saya katakan ini pemborosan, semata-mata hanya cari sensasi saja,’’ tegas Ketua DPC Partai Demokrasi Pembaharuan (PDP) Minsel ini.
Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemerintah Desa (BPMPD) Minsel, Ollivya Lumi, SSTP mengaku tahu soal keberangkatan para camat. ‘’Hanya saja, keberangkatan mereka bukan BPMPD yang koordinir. Pihaknya sendiri, belum tahu persis siapa dan siapa yang akan membawa mereka. Pun demikian, dirinya belum tahu kapan mereka akan melakukan bimtek di Bali,’’ ungkap Lumi. (ape)