Airmadidi-Kabupaten Minahasa Utara kembali kehilangan salah satu tokoh pendirinya, Dra Elda Erma Mumbunan MHum.
Sekretaris Badan Pembentukan Kabupaten Minahasa Utara (BPKMU) ini wafat pada usia 51 tahun di kediamannya di Kelurahan Sarongsong I Kecamatan Airmadidi, Senin 9 Januari 2017 sekitar pukul 01.20 wita.
Perempuan kelahiran 14 Agustus 1965 ini wafat setelah berjuang melawan diabetes yang dideritanya.
Kepergian istri dari Davy Awondatu SPD dan ibu dari drg. Gisela Awondatu tersebut tak pelak menimbulkan rasa duka mendalam bukan dari keluarga saja.
Melainkan dari kerabat dan handai taulan yang mengenal sosok almarhumah semasa masih hidup. Ini dibuktikan lewat ucapan-ucapan turut berduka cita atas wafatnya almahumah di media sosial.
Mereka kehilangan sosok Elda Mumbunan sebagai figur yang cerdas dan penuh semangat.
Termasuk saat memperjuangkan berdirinya Minahasa Utara sebagai kabupaten otonom.
Sebagai tokoh pendiri Minut, Bupati Minut Vonnie Anneke Panambunan menerima jenazah untuk disemayamkan di Kantor Bupati, Kamis (12/1/2017) sebelum dikebumikan di pekuburan keluarga Worang.
“Beliau adalah orang yang sangat ramah, suka bercanda. Kalau bertemu sama saya, pasti langsung menegur saya,” kata bupati mengenang sosok almarhumah.
Dikatakan Panambunan, kematian dapat dialami semua orang, sehingga mereka yang masih hidup harus menggunakan waktu sebaik mungkin untuk berkarya.
“Ibu Eda ini pendiri Minut dan sudah berkarya bagi Minahasa Utara. Kita semua bersedih, namun saya yakin kalau kita percaya pada Tuhan, kita pasti diberikan penghiburan, kekuatan. Ini semua jalan-jalan dari Tuhan. Apa yang Tuhan buat itubaik adanya, Dia yang membuat kita, Dia yang mengambil kita. Hanya waktunya kapan Tuhan izinkan, kita tidak tahu,” kata Panambunan.
Rasa duka mendalam juga dialami Wakil Ketua DPRD Minut yang juga Ketua Ikatan Pendiri Minahasa Utara (IPMU) Drs Denny Wowiling MSi.
Wowiling mengatakan, almarhumah merupakan figur Wanita yang sangat enerjik, cerdas, dalam rangka untuk pengembangan diri ketrampilan dan banyak memberi diri terlibat dalam Badan Pembentukan Minahasa Utara.
“Dia pejuang yang penuh ide dan gagasan dan aktif berpartisipasi. Bukan hanya aktif secara administrasi tapi dalam bentuk operasional lewat lobi-lobi dengan mengadakan approach dengan para stakeholders. Baik di tingkat kabupaten, provinsi dan juga di pusat,” kata Wowiling.
Menurut Wowiling, Elda Mumbunan adalah bagian integral daripada tokoh muda yang ada di Minut yang tak kenal lelah. Dan begitu berambisi untuk turut mewujudkan satu tujuan bersama yaitu daerah otonom bernama Minahasa Utara.
“Dalam pengabdian dan perjuangan yang sudah dia tunjukkan secara faktual dan tak terpisahkan. Kabupaten Minahasa Utara ada karena bagian dari perjuangan daripada Dra Elda Mumbunan MHum. Dalam kepanitiaan pembentukan Minut dia betul-betul bekerja tak sekadar nama,” ujarnya.(findamuhtar)