TOMOHON – Kritikan pedas diungkapkan Herdie Togas, mantan Wakil Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrat (DPD PD) Sulut periode 2006-2011 menyikapi situasi politik belakangan ini secara khusus di tubuh Partai Demoktat Sulut.
“Citra PD Sulut saat ini sangat memprihatinkan. Hal ini dipicu adanya sejumlah oknum pengurus teras partai yang disinyalir terlibat dengan masalah hukum. Belum lagi di jajaran DPC. Dan hasil Muscab di beberapa kabupaten/kota kali lalu tidak memikirkan bagaimana membesaran partai. Tetapi bagaimana kelompok tertentu masih bisa eksis, walaupun untuk kebesaran partai tidak. Dan ujung-ujungnya akan berimbas kekalahan pada pemilu berikut. Sementara untuk kekuatan politik saat ini dalam keadaan parah, tersandera dengan berbagai kasus di tingkat nasional dan beberapa daerah,” ujarnya.
Lanjut dikatakannya, Partai Demokrat saat ini seperti kehilangan taji. Bukan hanya di Sulut, tapi di seluruh daerah. “Kalau PD saat ini kehilangan taji itu memang benar. Bukan hanya di Sulut saja, tapi di seluruh daerah. Hal ini terjadi karena banyak kader PD bermasalah dan ini sangat memalukan. Seperti terindikasi KKN dan beberapa oknum pengurus baik di DPP maupun DPD serta kader ditangkap. Kasus terbaru di Semarang.,” terangnya.
“Sebagai kader dan mantan pengurus, saat ini saya merasa sangat prihatin dengan kepemimpinan Ketua Umum DPP PD Anas Urbaningrum. Karena itu, SBY harus berani melakukan pembenahan secara besar-besaran seperti janjinya waktu Rakornas, mau menindak kader bermasalah. Sby jangan penakut, sehingga kader di bawah mendapat cemoohan. Dan secara khusus di Sulut, banyak kader bermasalah dengan hokum. Coba Polda dan Kejati berani usut dan tidak pandang bulu,” ungkap mantan Wakil Ketua Bidang Pemuda dan Kominfo ini.
Ditambahkan Togas, dirinya akan tetap dan terus berjuang demi membersihkan dan mengembalikan citra partai. “Sekali lagi, sebagai kader dan mantan pengurus partai, pertempuran belum selesai untuk demi mengembalikan citra PD,” pungkasnya. (iker)