Airmadidi – Tentara Nasional Indonesia (TNi) dan Kepolisian RI (Polri) Sulawesi Utara menggelar pertemuan di markas detasmen zeni tempur (Den-zipur)-4, di Desa Watutumou III, Kalawat, Minahasa Utara, Kamis (15/8/2014) Hadir dalam pertemuan Kapolda Sulut Brigjen Jimmy Palmer Sinaga, Danrem Brigjen TNI Musa Bangun, Danlanal Bitung serta Danlanudsri.
Sayangnya pertemuan ini tertutup bagi awak media yang hendak meliput. Terkesan ada informasi yang hendak disimpan. Tiga orang Wartawan biro Minut yang hendak meliput di tahan oleh beberapa prajurit piket.
“Maaf pak saya dipesan atasan untuk menahan media agar tidak masuk meliput acara. Saya hanya menjalankan tugas” kata Pratu Hakim, prajurit piket itu.
Menurut Kabid Humas Polda Sulut AKBP Wilson Damanik, pertemuan itu hanya silaturahmi antara dua institusi Polri dan TNI, agar dua kesatuan itu dapat bersinergis ketika melaksanakan tugas di lapangan.
Sedangkan kabar yang beredar, pertemuan ini sengaja digelar agar dua kesatuan yang sempat bersitegang dapat didamaikan.
Setelah mencari informasi pertemuan yang bertajuk silaturahmi itu untuk mencairkan ketegangan yang terjadi antara satuan Brigade Mobil Polda Sulut dengan Den-Zipur-4.
Awalnya konflik terjadi saat dua kesatuan ini terlibat dalam gerak jalan 45 kilometer dalam rangka memperingati HUT Proklamasi ke-69, Sabtu (9/8/2014) antara Kawangkoan-Manado.
Tiba di Kota Tomohon regu Denzipur-4 yang sedang beristirahat makan di pinggir jalan merasa terganggu dengan anggota Brimob Polda Sulut yang mengendarai sepeda motor.
“Pak sopan sedikit kan kita lagi makan. Tolong motornya gasnya jangan terlalu dimainkan,” tegur beberapa anggota Den-Zipur-4. Anggota Brimob itupun pergi. Tapi kemudian kembali dengan beberapa temannya. Mereka marah-marah, bahkan sempat mengokang senjata yang sewaktu-waktu siap ditembakan.
Beruntung saat itu ada perwira yang langsung mengamankan dan menenangkan ketegangan yang terjadi. Bahkan masalah tersebut sudah dianggap selesai saat itu juga.
Merasa anggotanya bersalah Komandan Satuan Dansat Brimob, AKBP Anis Brugman berkunjung ke markas Den-Zipur-4 untuk meminta maaf.
Saat memasuki markas Brugman disambut piket yang kemudian menyampaikan bahwa komandan mereka tidak berada di tempat. Brugman tetap bersikeras dan memaksa masuk tapi kemudian mobil di rusak oleh anggota.
Ada dua versi yang beredar. Pertama mobil Dansat dilempar kemudian yang kedua mobil Brugman dipukuli dengan pangkal senjata yang mengakibatkan kaca mobil hancur.
Kapenrem, Mayor Suwarno saat dimintai tanggapan terkait pertemuan TNI dan Kepolisian menyebutkan pertemuan hanya silaturahmi biasa. “Untuk lebih jelas lagi silahkan hubungi Kabid Humas Polda, AKBP Wilson Damanik. Kami sudah sepakat untuk keterangan pers akan diberikan oleh pihak Polda,” jelas Suwarno.
Ratusan anggota Brimob dan Sabhara Polda Sulut hadir dalam pertemuan itu. Sedangkan dari unsur TNI Darat, Laut dan Udara selain tuan rumah Den-Zipur-4, dari unsur lain hanya diwakili oleh puluhan anggota. Termasuk para perwira.
Menurut info yang didapat, besok acara yang sama akan dilaksanakan di Markas Komando Brimob di Paniki Bawah Kecamtan Mapanget Kota Manado. (robintanauma)