Manado – Rencana pemerintah untuk menaikkan harga BBM terhitung 1 April 2012 sementara di bahas DPR-RI. Namun bagi DPRD Sulut, rencana tersebut butuh kajian matang karena sangat berdampak pada perekonomian nasional. Setidaknya hal tersebut menurut anggota komisi 2 deprov Paul Tirayoh.
“Sebagai warga Sulut yang juga wakil rakyat menilai rencana pemerintah tersebut berdampak positif namun juga perlu memperhatikan aspirasi dari berbagai elemen masyarakat yang menolak rencana kenaikkan BBM,” tukas Tirayoh.
Anggota Fraksi PDS ini menilai aksi penolakan kenaikkan harga BBM oleh kalangan tertentu sangatlah beralasan karena sesuai data ekonomi yang akurat. “Mereka tidak setuju karena memang didukung data yang benar dan realistis,” tambahnya.
Ditanya wartawan besaran angka kenaikkan harga BBM, mantan Penjabat Bupati Minut ini menyebut angka 500 hingga 750 rupiah. “Saya pikir kalau terpaksa dinaikkan tidak boleh langsung 1500 rupiah seperti rencana pemerintah. Bisa 500 rupiah secara bertahap sampai 750 rupiah,” pungkas Tirayoh. (jerry)