Langowan – Rencana kenaikan bahan bakar minyak (BBM) yang telah disetujui sebagian besar fraksi di DPR-RI beberapa waktu lalu sampai saat ini masih saja menjadi perbincangan. Bahkan gelombang protes secara nasional masih saja terjadi. Untuk mengatasi hal ini, pemerintah telah menyiapkan bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM). Akan tetapi sebagian masyarakat yang berprofesi sebagai pedagang di pasar tradisional justeru lebih memilih kerja keras.
Tinggal tunggu saja jurus mana yang paling jitu, apakan kerja keras versi pedagang pasar atau program pemerintah dengan BLSM nya. Menurut beberapa pedagang pasar tradisional yang sempat diwawancarai, mereka tidak yakin bahwa BLSM dapat menetralisir dampak kenaikan BBM khususnya bagi masyarakat miskin. Apalagi BLSM tidak akan diberikan selamanya, melainkan hanya beberapa bulan saja.
“Menurut saya cara yang paling bijaksana untuk menyikapi seluruh gejolak ekonomi termasuk kenaikan BBM hanya kerja keras. Kalau kita kerja keras dengan cara yang positif, pasti masih bisa makan dan menyekolahkan anak, meskipun kondisi ekonomi negara tidak berpihak kepada rakyat kecil. Soal demo apalagi sampai melakukan tindakan anarkis, biasanya dilakukan oleh oknum – oknum yang tidak punya kerjaan,” kata Sukandi, pedagang pasar Langowan.(ang)