Manado – Komisi X DPR RI Samsul Bahri mengakui tingkat penyerapan anggaran APBN di Universitas Sam Ratulangi dan berbagai Perguruan Tinggi Negeri di Sulawesi Utara sangat rendah bahkan ada yang hanya mencapai 10 persen. hal ini dikarenakan adanya pemblokiran anggaran terhadap PTN yang ada di Sulut.
Menurut dia, pihaknya sudah mendengar tentang keterlambatan pencairan anggaran APBN, baik APBN 2013 maupun APBNP dimana terjadi pemblokiran anggaran dan terjadinya keterlambatan penyelesaian administrasi terhadap berbagai perguruan tinggi di Sulut, sehingga tingkat penyerapannya menjadi sangat rendah.
“Masalahnya ada miss komunikasi, masalahnya sebenarnya bukan di perguruan tinggi, bukan di Universitas Sam Ratulangi, bukan di Unima atau Politeknik tetapi masalahnya ada di pusat, ada keterlambatan pembukaan blokir oleh Kementerian Keuangan, karena komunikasi antara Kementerian Pendidikan dan Keuangan itu mengalami distorsi,” jelas Bahri saat melakukan kunjungannya di kantor gubernur Sulut Selasa (29/10).
Akibatnya realisasi penyerapan di masing-masing PTN, tidak saja di Sulawesi Utara tapi terjadi di seluruh PTN diseluruh Indonesia yang menerima bantuan APBN dan APBNP itu mengalami keterlambatan., terangnya.
Dia mengaku bahwa Komisi X sudah mengevaluasi itu dan dia berharap, pada tahun 2014, pola-pola pendistribusian anggaran itu diubah supaya lebih sederhana, sehingga tingkat penyerapannya juga bisa berjalan dengan baik.(Rizath Polii)