Manado – Tingkat pendidikan SMA di Kabupaten Mitra dinilai paling rendah oleh Gubernur Sulawesi Utara Dr. S.H Sarundajang. Penilaian ini mengacu pada laporan Kabupaten Mitra sendiri saat Rakorev beberapa waktu lalu.
“SMA lulusannya Paling rendah, apa sebabnya ini, tolong itu diselesaikan bersama kalau itu perlu kita bantu”. Ujar Sarundajang.
Menurut Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kabupaten Mitra Olvie Sumual, Mpd bahwa permasalahan ini didasarkan pada beberapa faktor, diantaranya adalah kurangnya minat para siswa untuk melanjutkan jenjang pendidikan dari SMP ke sekolah-sekolah SMA di Kabupaten Mitra.
“Kebanyakan para siswa setelah lulus pendidikan tingkat SMP langsung melanjutkannya ke sekolah-sekolah SMA di Kota-Kota besar seperti di Manado, Tomohon dan tempat lain yang punya mutu dan gengsi pendidikannya lebih tinggi dari sekolah-sekolah SMA di Kabupaten Mitra. Ujar Sumual.
Ia juga menambahkan, “untuk sekolah-sekolah yang punya mutu dan gengsi pendidikannya lebih tinggi ini berarti biayanya tinggi pula, kalau biayanya tinggi berarti masyarakat Mitra juga sudah tinggi ekonominya. Itu patut disyukuri”. Kata Sumual.
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa “selain itu walaupun jumlahnya kecil ada juga siswa SMA yang so “rasa doi” sehinggah enggan melanjutkan pendidikan”. Artinya ada yang bersekolah sambil bekerja sehinggah sudah merasakan besaran upah dari hasil pekerjaannya dan tidak lagi melanjutkan sekolahnya seperti, tukang ojek, pedagang bahkan petani.
Ia berharap nantinya Kabupaten Mitra akan memiliki Sekolah-sekolah yang punya mutu dan gengsi yang tidak kalah dengan daerah lain di Sulut. (jrp)