Sangihe, BeritaManado.com — Sejak Presiden Republik Indonesia (RI), Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan warga negara Indonesia yang terjangkit Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) pada (2/3/2020) sebanyak 2 orang, rupanya menjadi kekhawatiran sendiri bagi bangsa Indonesia yang sampai saat ini semakin meningkat penyebarannya di negara ini
Virus yang disinyalir berasal dari Kota Wuhan, China ini ternyata sudah meluas ke sejumlah negara di dunia.
Jumlah pasien kasus COVID-19 terus bertambah hingga detik ini, hingga Senin (30/3/2020) pukul 10.01 WIB, jumlah kasus terkonfirmasi ada 722.196 kasus
Sebanyak 199 negara dan wilayah di seluruh dunia yang telah melaporkan infeksi COVID-19, dan dari total kasus tersebut, jumlah kematian mencapai 33.976 kasus, dan 151.766 pasien telah dinyatakan sembuh.
Di Indonesia sendiri, Juru bicara Pemerintah untuk penanganan COVID-19, Achmad Yurianto menuturkan pemerintah sudah memeriksa lebih dari 6.500 spesimen terkait Covid-19.
Berdasarkan data pemerintah, terdapat 1.285 kasus COVID-19 per Minggu (29/3/2020) siang.
Jumlah tersebut bertambah sebanyak 130 kasus dari total 1.155 kasus pada Sabtu (28/3/2020).
Dari data itu, terdapat 64 pasien COVID-19 yang dinyatakan sembuh. Terjadi penambahan sebanyak lima pasien yang sembuh dibanding data sebelumnya.
Kemudian, pasien yang meninggal dunia bertambah sebanyak 12 orang dengan total 114 pasien, dan sebaran kasus pasien positif COVID-19 juga sudah tersebar hingga 30 provinsi di Indonesia
Sementara itu, di Provinsi Sulawasi Utara (Sulut) khususnya di wilayah Nusa Utara, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Sangihe, terus menggaungakan segala upaya pencegahan dan penanganan pandemik global ini.
Langkah awal yang diambil Pemkab Sangihe dalam menindaklanjuti penyebaran wabah in adalah dengan membentuk Tim Satuan Gugus Tugas (Satgas) Percepatan Penanganan COVID-19, yang didalamnya instansi terkait dari pihak Kepolisian yakni Polres Sangihe, pihak TNI yakni Komando Distrik Militer (Kodim) 1301/Sangihe dan Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Tahuna.
Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 mempercayakan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sangihe, Rivo Pudihang, sebagai Ketua, dan dr Joppy Thungari Kepala Dinas Kesehatan Daerah (Dinkesda) Sangihe sebagai Juru Bicara (Jubir) Satgas Percepatan Penanganan COVID-19.
Tak menunggu lama, Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 langsung beraksi dengan menyemprotkan disinfektan pada areal Perkantoran Pemkab Sangihe maupun Pertokoan, serta Rumah Ibadah Gereja dan Masjid, Pelabuhan, Bandara, Angkutan umum, di beberapa wilayah di Kabupaten Kepulauan Sangihe, serta pengukuran suhu tubuh bagi penumpang yang baru tiba di pelabuhan laut Tahuna dan Bandar Udara (Bandara) Naha.
Menurut Ketua Tim Satgas Percepatan Penanganan COVID-19, Rivo Pudihang, langkah awal tim Satgas untuk menyemprotkan cairan disinfektan di beberapa wilayah di Kepulauan Sangihe ini merupakan tindakan untuk mencegah pandemik yang sudah mengglobal ini.
“Benar tim Satgas telah melakukan beberapa tindakan pencegahan, salah satunya melakukan penyemprotan disinfektan guna menangkal penyebaran COVID-19.
Penyemprotan disinfektan ini sudah dilaksanakn sejak tim Satgas dibentuk, dan sudah dilaksanakan di beberapa rumah Ibadah yakni Gereja dan Masjid di Kabupaten Kepulauan Sangihe dengan total keseluruhanya sebanyak 86 rumah Ibadah, yang berada di Kecamatan Tahuna, Tahuna Barat, Tahuna Timur, Kecamatan Mangainitu, Kecamatan Tamako dan Kecamatan Tabukan Utara (Tabut),” kata Pudihang.
Pimpinan Daerah Kabupaten Kepulauan Sangihe, Bupati Jabes Ezar Gaghana SE ME, pun segera bertindak menggelar operasi pasar dengan turun langsung di Pasar Towo’e Tahuna, untuk memantau dan mengecek harga kebutuhan pokok akibat wabah COVID-19, yang dikabarkan mengalami lonjakan.
Bupati Jabes Gaghana menegaskan bahwa Pemerintah daerah sangat serius dalam tindakan pencegahan dan penanganan wabah yang sudah menyebar di seluruh dunia ini.
Menurut Bupati Gaghana, pemerintah dan tim Satgas yang sudah dibentuk untuk percepatan pencegahan dan penanganan COVID-19 selalu sigap menghadapi masalah yang berkaitan dengan hal tersebut.
Tak lupa Bupati Gaghana menghimbau kepada seluruh masyarakat Kepulauan Sangihe, agar mengikuti anjuran dari pemerintah untuk selalu menjaga pola hidup sehat, agar terhindar dari sebaran dari virus yang mematikan itu.
“Saya berharap agar penyebaran virus ini akan segera terputus mata rantainya, masyarakat mematuhi anjuran pemerintah yang saat ini terus di publikasikan.
Saya menghimbau kepada seluruh masyarakat Sangihe, sesuai instruksi resmi dari pemerintah pusat untuk tetap diam dirumah, tidak berkerumun, tidak melaksanakan kegiatan yang berpotensi mengumpulkan massa atau orang banyak, penerapan ‘physical distancing’ (jaga jarak aman), hingga anjuran pola hidup sehat untuk selalu mencuci tangan memakai sabun, antiseptik dan alkohol ataupun dengan hand sanitizer,” ujar Bupati Gaghana.
Upaya lain yang sudah dilakukan Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 adalah melakukan pemantauan kepada warga yang baru tiba di Sangihe dengan status Orang Dalam Pemantauan (ODP) serta melaksanakan program simulasi tindakan penanganan pada pasien suspek COVID-19.
Simulasi dimulai dengan rekayasa pasien dengan gejala COVID-19, yang ditangani pertama kali oleh tim medis Puskesmas yang ditentukan secara acak, untuk kemudian mendapatkan pemeriksaan lanjutan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Liung Kendage Tahuna.
Pasca mendapatkan kejelasan tanda-tanda COVID-19, pasien segera dibawa ke Rumah Sakit Umum (RSUD) Liung Paduli di Kecamatan Tabukan Utara untuk proses isolasi sementara, sebelum akhirnya diberangkatkan ke Manado, menggunakan sejumlah kapal yang telah disiapkan Pemkab Sangihe di Pelabuhan Tua Tahuna.
Menurut Bupati Gaghana simulasi ini digelar untuk melihat sejauh apa kesiapan tim medis Sangihe melakukan tindakan penanganan apabila nanti ada pasien suspek COVID-19 sesuai prosedur standar yang telah ditetapkan.
(***/Advertorial/Erick Sahabat)