Manado – Pada tanggal 20 Februari 2016 yang lalu, di RS Siloam telah dilakukan tindakan bedah minimal invasive terhadap seorang pria berusia 30 tahun yang menderita penyakit tumor hipofisa.
Tindakan bedah minimal invasive yang disebut dengan “endoscopic endonasal transsphenoid hypophysectomy” yang pertama kalinya dilakukan di Sulawesi Utara ini dinilai merupakan tindakan bedah yang aman dengan nilai keberhasilan tinggi dan komplikasi rendah.
Kelenjar hipofisa terletak di dasar tengkorak yang sempit dan dikelilingi oleh struktur penting. Sehingga dengan teknik bedah tersebut, seorang ahli Bedah Saraf dapat mengakses secara detil panoramik dari gambaran patologis tumor pada kelenjar hipofisa dengan aman tanpa merusak struktur penting disekitarnya.
Tindakan bedah konvensional, lazimnya dilakukan pembukaan kulit dan tulang kepala yang sering diperlukan tranfusi darah dan meninggalkan bekas di kepala serta menjadi “image” menakutkan bagi semua pasien tumor otak.
Tindakan itu tidak dapat mengangkat total dari ukuran tumor dan harus menyusur struktur normal otak lainnya dan diperlukan waktu bedah lebih lama.
Sedangkan tindakan bedah minimal invasive ini rata-rata memerlukan waktu 1-3 jam tergantung dengan besar ukuran tumor. Tumor dapat diangkat total dan paska bedah, penderita dapat dirawat di ruangan tanpa harus dirawat di ICU dan 1-2 hari bila tidak ada keluhan dapat rawat jalan.
Terlebih penting lagi, karena tindakan itu langsung dapat maksimal mengurangi volume tumor yang menekan pada saraf penglihatan (saraf optikus dan persilangan-nya) maka perbaikan tajam dan lapang penglihatan segera dirasakan oleh penderita.
Namun demikian, apabila penderita masih dengan keluhan mata kabur atau belum buta total maka prognosis kembalinya fungsi penglihatan masih besar, sehingga diperlukan partisipasi diagnosis dini oleh sejawat para dokter di periferi dan maupun sejawat ahli penyakit mata.
Tindakan bedah tersebut dilakukan di Kamar Bedah RS Siloam Manado oleh team yang dipimpin oleh Dr Eko Prasetyo Sp.BS(K) dengan anggota Dr Maximillian Ch Oley Sp.BS dan didampingi oleh DR.Dr.Julius July Sp.BS(K) dari RS Siloam Karawaci,Tangerang.
Tindakan bedah berlangsung dalam waktu kurang dari 1 jam dan tanpa terjadi komplikasi hingga akhir tindakan. Seusai tindakan ini, Team TBS RS. Siloam Manado pun telah mempersiapkan kembali tindakan serupa pada 2 pasien yang sudah menunggu di RS Siloam Manado. (***/sri)