Amurang – Ketua tim Wahana Tata Nugraha (WTN) Drs Firdaus Rasyad mengatakan salut terhadap komitmen Bupati Minahasa Selatan Tetty Paruntu. Betapa tidak setiap kali mempersentasikan hasil penilaian di daerah lainya, umumnya yang hanya menerima sekda atau asisten. Tapi di Minsel kepala daerah pro aktif. Dan ini ada penilaianya, sebab sudah masuk tahapan ketiga.
Menurus Rasyad, dari potret yang ada dilapangan, memang cukup banyak temuan yang harus diperbaiki, seperti retribusi jalan, seharusnya sudah tidak berlaku lagi dan itu bertentangan aturan yang ada, dan retribusi jalan hanya berlaku di jalan tol. Maksud penilaian ini juga untulk mensinkronisasi program mulai dari pemerintah pusat, provinsi sampai di daerah agar sama.
“Kami hanya menghimbau, transportasi darat bukan melulu tanggung jawab perhubungan, melainkan keterkaitan erat dengan pekerjaan umum seperti pembangunan trotoar dan pihak kepolisian untuk menegakan disiplin lalu lintas,” ujar Rasyad dihadapan bupati dan kepala SKPD Minsel di Waleta kantor bupati Minsel.
Lanjut dia, masih banyak yang yang harus dibenahi diantaranya pembenahan terminal, kami juga temukan sopir cadangan atau sopir tembak, kaca mobil gelap, termasuk taksi gelap.
“Nah, hal ini perlu dibenahi agar pusat kota nampak cantik, dan masyarakat-pun merasa nyaman menggunakan trotoar, sebab itu hak mereka yang harus dipenuhi pemerintah,” ungkap Rasyad, senin (26/5/2014).
Rasyad juga menambahkan, komitmen ibu bupati, menjamin transportasi lebih baik kedepan kampi apresiasi dengan baik.
“Inilah yang kita cari agar ada kerjasama yang baik segenap komponen yang ada. Karena ini menyangkut pelayanan pemerintah kepada masyarakat dan menciptakan keselamatan berlalu lintas yang aman dan angkutan umum yang baik pulah,” pungkasnya. (sanlylendongan)