Bitung, BeritaManado.com – Tiga Pasangan calon (Paslon) wali kota dan wakil wali kota sepakat untuk melawan praktek money politik tanggal 9 Desember 2020 nanti.
Kesepakatan itu disampaikan tiga perwakilan Paslon dalam acara Ngobrol Pilkada (NgoPi) bareng yang digelar KPU Kota Bitung di salah satu hotel di Kecamatan Maesa, Sabtu (21/11/2020).
Menurut perwakilan Paslon nomor 1 Max Lomban-Martin Tumbelaka, Veysco Dandel, tidak dapat disangkal bahwa dalam setiap kontestasi baik itu Pilkada dan lain sebagainya, salah satu musuh terbesar adalah many politik.
“Sekali lagi, salah satu musuh terbesar adalah many politik. Dan karena itu mari kita pada kesempatan ini kami juga mengajak masyarakat agar supaya bisa dewasa dalam menentukan pilihan,” kata Veysco.
Menurutnya, Pilkada adalah penentuan bagi masyarakat itu sendiri minimal lima tahun ke depan agar bisa memilih pemimpin yang terbaik.
“Seperti kata Ralph Waldo Emerson, not gold, but only men can make A nation great and strong artinya bukan uang tapi manusialah yang membuat bangsa itu besar dan jaya. Dan karena itu kita akan memilih pemimpin yang mampu melaksanakan itu,” katanya.
Isnaini Masloman perwakil Paslon nomor 2 Victrorine Lengkong-Gunawan Pontoh menyampaikan, dalam setiap kontestasi apapun itu kita bisa lihat nyata di lapangan praktek money politik.
“Itu sering terjadi, tapi paling tidak pada Pilkada kali ini marilah kita berkomitmen bersama semua yang terlibat untuk saling menjaga. Kalaupun ada yang terlibat itu harus ditindak ada komitmen penindakan di situ ada efek jera di sana,” kata Isnaini.
Kenapa masyarakat akan tetap melakukan itu (money politik,red)? Tim Sukses akan melakukan itu ketika semua aparat hanya melihat.
“Jadi marilah kita bergandengan tangan semua untuk berkomitmen. Untuk menindak itu dan berani untuk melaporkan,” katanya
Kadangkala kata dia, masyarakat sudah melihat di lapangan tapi tidak berani melakukan tindaka karena ada efek balik yang akan terjadi. Misalnya terjadi kerusuhan atau tindakan balik dari tim yang lain.
“Masyarakat takut padahal sudah di depan mata. Jadi kembali ke kita semua marilah kita memberikan contoh yang baik. Kalaupun ada hal-hal yang menyangkut tanda terimakasih dari perjuangan rakyat untuk mendukung pasangan, itu silakan tapi dalam koridor yang memang tidak menyalahi aturan,” katanya.
Sedangkan Michael Jacobus perwakilan dari Paslon nomor 3 Maurits Mantiri-Hengky Honandar mengatakan, selama tahapan kampenya pihaknya terus memberikan edukasi politik diganti dengan transaksi politik.
“Puji Tuhan syukur Alhamdulillah dari sekian ratus titik yang kami jumpai, masyarakat bahu-membahu mengumpulkan makan membuat tenda secara mapalus atau bergotong-royong. Ini tolak ukur salah satu yang boleh kami namakan sebagai kemajuan dalam kultur politik,” kata Michael.
“Kalau masyarakat mau seperti ini pemahaman kami, bahwa mereka bukan lagi konsentrasinya pada apa yang akan mereka terima nanti tanggal 9 nanti. Tapi lewat partisipasi mereka pada saat berkampanye ini sebuah deskripsi, sebuah gambaran yang menunjukkan bahwa kecerdasan politik orang Kota Bitung itu sudah sangat-sangat meningkat,” jelasnya.
Bahkan kata dia, partisipasi masyarakat kepada Paslon Maurits-Hengky adalah indikator yang bisa dinamakan praktek money politik sementara mereduksi secara pelan-pelan dengan proses edukasi dan fakta-fakta ini sudah mulai terlihat.
Selain itu kata dia, di beberapa titik kampanye pihaknya sudah menyampaikan seruan kepada para pendukung lewat sekian ratus posko yang telah terbangun juga atas dasar sukarela bahwa menjelang H min 3 posko-posko harus menjadi posko yang turut bekerja bersama Polisi bersama Bawaslu untuk melaksanakan pengawalan bersama-sama.
“Bukan hanya untuk menjaga bersama keamanan dan tapi kita kawal jangan sampai ada pelaku-pelaku serangan fajar, pelaku-pelaku politik yang mau berkeliaran melakukan praktek money politik,” katanya.
(abinenobm)