Manado – Keberadaan 10 orang di Pulau Bunaken yang sempat diduga sebagai bagian dari anggota pemberontak Moro Filipina, dan sempat heboh beredar dalam broadcast BlackBerry Messenger, tetap dalam pengawasan pihak terkait.
“Mereka adalah jemaat Tabligh, yang ingin mengunjungi mesjid, dan sudah bertemu dengan wakil walikota. Sudah clear,” tutur Kepala Kesatuan Bangsa, Politik, dan Linmas (Kesbangpol) Manado, Drs Hanny Solang, Jumat (23/5/2014) lalu.
Dijelaskan Solang, rombongan Tabligh yang tujuannya beribadah tersebut sebanyak 10 orang, 2 di antaranya adalah anak-anak, dan seorang lagi Warga Negara Asing (WNA) dari Jepang.
“Ada satu WNA Jepang, dia sebenarnya orang Indonesia tapi sudah lama di Jepang, masih lancar berbahasa Indonesia,” katanya. Meski begitu, dikatakannya, rombongan tetap dalam pengawasan, baik dari unsur kepolisian dan imigrasi, karena adanya WNA Jepang.
Menurut Solang, tidak ada dasar untuk melakukan penahanan bagi rombongan tersebut. “Karena tujuannya beribadah,” tukasnya. (semuelsumendap)