MANADO – Tiada maaf bagimu PLN, bukan isapan jempol, akibat pemadaman bergilir menyusul tanpa sosialisasi membuat warga kota resah dan Institusi vital seperti Rumah Sakit Prof. Kandouw merasa terganggu dan keberatan terhadap kinerja Manajmen PLN Suluttenggo.
Akibat terjadi empat kali pemadaman dalam sehari, RSU prof. Kandouw langsung melayangkan keberatan ditujukan kepada GM PLN Suluttenggo dengan tembusan Gubernur Sulawesi Utara SH Sarundajang.
Sikap itu ditempuh, karena sudah menyangkut nyawa seseorang mengingat disaat pemadaman tim medis sedang melakukan operasi terhadap pasien, demikian juga berbagai keluhan terjadi kerusakan barang elektronik dan gangguan aktivitas datang dari perorangan, dinas/instansi negeri maupun swasta.
Sebagai pelanggan, Kepala Pegadaian Caang Manado Sugeng Arianto mengatakan pelayanan PLN akhir-akhir ini tidak beres dan sangat menggangu aktifitas diantaranya data-data penting yang sudah siap diakses hilang.
”Selama ini PLN kalau sudah menyangkut haknya selalu tepat tapi menyangkut kewajiban sangat kacau. Karena tidak memberitahu pemadaman kepada konsumen” ujar Sugeng yang diperkuat Manajer Operasioanl Pegadaian Manado Iwan Kurniawan.
Karo Perekonomian Sekprov Sulut A.R Assa, SE,MSi memahami kendala PLN namun yang disesalkan sebagaimana keluhan warga adalah soal kejelasan dan kepastian waktu dan jam pemadaman untuk segera diantisipasi.
Menyikapi siapa yang bertanggung jawab soal kerusakan elektronik, Tegas Assa, seharusnya Lembaga konsumen harus tampil terdepan karena sudah merugikan konsumen, karena disatu sisi saat pelanggan terlambat membayar tagihan, langsung disegel atau diputuskan tetapi ketika terjadi kerusakan elektronik seharusnya PLN memiliki tanggung jawab moril. (Hetty F Oroh)