Bitung – Dugaan adanya Tenaga Harian Lepas (THL) Pemkot Bitung yang lolos sebagai Panwascam mendapat perhatian dari aktivis Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kota Bitung.
Menurut salah satu kader GMNI Kota Bitung, Arif Rukmana, THL yang lolos Panwascam sangat ganjil dan menimbulkan tanda tanya besar.
“THL yang kerjanya terikat oleh kontrak kerja dengan Pemkot bagaimana bisa menjalankan double job dalam waktu yang bersamaan,” kata Arif, Minggu (12/11/2017).
Arif mengatakan, tiap THL Pemkot telah menandatangani kontrak kerja untuk jangka waktu tertentu. Tapi anehnya, disaat kontrak belum usai, para THL malah “nyambi” job sebagai Panwascam.
“Jika di jam kerja sebagai THL terus ada tugas pengawasan tahapan pemilihan apakah itu tidak menganggu tugas pekerjaannya sebagai THL, syukur jika diijinkan atasannya? Jika tidak, bukankah negara dirugikan dengan keadaan seperti ini,” katanya.
Ia mempertanyakan integritas para THL yang ikut Panwascam, karena menurutnya, ada kontrak kerja yang telah ditandatangani untuk membantu Pemkot dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
“Saya berharap ini menjadi perhatian Pemkot agar menertibkan THL yang “nyambi” sebagai Panwascam walaupun masih terikat kontrak kerja,” katanya.
Sementara itu, terkait dugaan adanya THL yang lolos sebagai Panwascam belum direspon Panwas Kota Bitung.
Upaya konfirmasi ke Divisi SDM dan Organisasi Panwas Kota Bitung, Deiby Londok tak direspon sama sekali.
(abienobm)