Minsel – Suatu kali August Parengkuan, mantan Wakil Pemimpin Redaksi Harian Kompas yang kini menjadi Komisaris Kompas-Gramedia Group, berkomentar di wall Facebook Christiany Eugenia Tetty Paruntu,
“Tetty, kiapa voor Minsel. Langsung jo voor Sulut kwa…?!” Sementara, seorang facebooker bernama Tony L. Jawir menimpali dengan akrabnya, “Lagi pemanasan dulu kali, Om hehehe…. Tahun 2010 bupati, 2015 Gubenur Sulut, 2019 Capres.”
Mendapati komentar-komentar penuh semangat itu, Tetty Paruntu yang di pilkada Minsel berpasangan dengan Sonny Frans Tandayu (PANTAS) menjawab sembari memohon dukungan doa,
“Terima kasih sarannya. Tapi saya harus melakukan sesuatu dahulu untuk tanah leluhur saya. Hasil yang baik akan membawa kita kepada kesuksesan selanjutnya. Tidak ada yang mustahil bagi Tuhan. Doakan, ya….”
Pertanyaan atau komentar August Parengkuan di atas menandakan, tokoh pers nasional ini melihat potensi kepemimpinan yang sangat besar dalam diri Tetty Paruntu. Yang menarik, mengapa pengusaha sukses pemilik CEP Group dan Partim Group ini memilih mencalonkan diri menjadi bupati? Persis seperti pertanyaan Tony L. Jawir di fans page “TETTY PARUNTU FOR MINSEL 2010 (SATU PUTARAN)” yang berbunyi,
“Setiap hari Anda berada di kantor yang licin dan bersih, wangi dan terang-benderang. Anda juga ada di sekeliling orang-orang hebat berpangkat. Lalu, apa yang memotivasi Anda sehingga mau terjun ke tanah Minsel yang berlumpur, gelap, dan berkeringat bersama warga di sana?”
Tetty yang dijuluki Srikandi Minsel ini menyadari bahwa bagi sebagian orang dirinya dianggap telah sukses di dunia bisnis dan mendapatkan hampir semua yang diimpikannya. Akan tetapi, Tetty yang aktif di kegiatan pelayanan rohani ini memandang bahwa tanggung jawabnya sungguh besar untuk memajukan daerah Minsel, tanah leluhurnya.
“Kasih Yesus sungguh besar di dalam hidup saya. Itulah yang memotivasi saya untuk kembali membangun tanah leluhur saya yang sangat saya cintai ini. Banyak saudara kita, warga Minsel yang berharap dan sangat membutuhkan seorang pemimpin. Pemimpin seperti apa? Seorang pemimpin yang mempunyai hati untuk membangun dan membesarkan Minsel,” tutur putri pasangan Jennie J. Tumbuan (Ketua DPD Golkar Minsel) dan Profesor Jopie Paruntu PhD (mantan Rektor Unsrat) ini.
“Saya datang untuk melayani, bukan untuk dilayani. Tujuan saya adalah ingin mengubah paradigma pemerintah dari penguasa menjadi pelayan masyarakat,” tegas fungsionaris DPP Partai Golkar dan Wakil Bendahara I Partai Golkar Sulut ini. “Dan dengan hati penuh kasih serta hikmat, akal budi, pengetahuan, kebijaksanaan, dan pengertian, saya akan membangun Minsel. Siapa pun mereka, apa pun golongannya, saya akan tetap mengasihi dan mengayomi mereka, serta membangun sebuah pemerintahan yang demokratis, bersih, dan berwibawa,” pungkas Tetty Paruntu.