Bupati Minsel Christiany Eugenia Paruntu dan salah satu keakrabanya dengan rakyat Minsel yang dicintainya
Amurang – Sosok wanita tangguh, teruji, berprestasi yang membawah perubahan roda pemerintahan dan pembangunan di Minahasa Selatan (Minsel) ini, terus menuai dukungan penuh rakyat Minsel.
Pembangunan dari tahun ke tahun terus meningkat pesat, membuat kepemimpinan wanita tangguh, meski sering diterpa issue miring baik pribadi maupun keluarganya, namun jiwa sosial dan jiwa membangun yang sudah dibuktikanya, terus menuai simpati dan apresiasi rakyat Minsel.
Menurut tokoh masyarakat Minsel Teddy Ruasey, dana milyaran rupiah terus mengucur deras di Minsel, proyek pembangunan berbandrol puluhan milyar rupiah dengan pengerjaan multiyear ini dinikmati atau dirasakan oleh rakat Minsel itu sendiri.
“Lihat saja pembangunan tanggul pengaman pesisir pantai Amurang-Tumpaan, Balai Pendidikan dan Pelatihan Ilmu Pelayaran (BP2IP) di Tawaang-Tenga, pelebaran jalan Amurang-Tumpaan dan pergantian jembatan, Kantor Bupati Minsel tak luput dari sentuhan tanganya,” ujar Ruasey, saat bersua dengan beritamanado.com
Lanjut dia, begitu pulah sektor pertanian terus ditingkatkan dengan program pertanian terpadu, teknologi pertanian dengan menggaet BI dan BPN, sektor pariwisata rencana pembangunan Monumen Patung Yesus memberkati, sektor kelautan dan perikanan dengan pelebaran pelabuhan umum, serta kucuran dana pusat 4,6 milyar rupiah untuk nelayan.
Bidang pendidikan, sekolah-sekolah mendapat bantuan renovasi gedung dan pembangunan gedung baru, bantuan beasiswa pendikan Pemkab Minsel mulai SD sampai S3 melalui program Cita Emaan Pande (CEP) yang terus bergulir.
“Tidak heran, rakyat Minahasa Selatan masih menginginkan Christiany Eugenia Paruntu melanjutkan menahkodai sampai 2015-2020 mendatang. Karena salah satu alasan mendasar yang menjadi penilaian adalah keberhasilan pembangunan nampak, bahkan berkembang pesat, sehingga wajar kalau rakyat masih menginginkan,” papar Ruasey.
Tetty Paruntu sendiri menyatakan kesiapan melanjutkan pemerintahan pada 2015 mendatan.
“Ini semua saya lakukan untuk rakyat Minahasa Selatan yang saua cintai, sehingga direstui oleh Tuhan Yang Maha Kuasa,” (sanlylendongan)