Minsel – Apa ciri khas sekaligus kelebihan seorang calon pemimpin berlatar belakang pengusaha sukses? Apalagi kalau bukan need for achievement yang sangat
tinggi dan spririt entrepreneurship yang sangat kental! Ya, semangat mengejar prestasi dan jiwa wirausaha itulah yang hendak dibangkitkan oleh Christiany Eugenia Tetty Paruntu apabila terpilih menjadi bupati di Minahasa Selatan (Minsel) nanti.
Sebab, dengan semangat berprestasi dan berwirausaha itulah ekonomi Minsel bisa tumbuh dan digerakkan lebih cepat lagi.
“Masalah pengangguran dan kemiskinan jelas ada di Minsel, dan upaya mengatasi kedua masalah ini jadi prioritas program saya ke depan,” tegas Tetty Paruntu yang berpasangan dengan Sonny Tandayu di pilkada Minsel.
“Memang tidak semudah membalikkan telapak tangan, tapi saya akan upayakan dengan cara meningkatkan kualitas SDM , membuka peluang-peluang ekonomi, dan mengundang investor ke Minsel,” tambah owner CEP Group dan Partim Group yang sejak muda sudah menekuni dunia wiraswasta ini.
Untuk meningkatkan kualitas SDM, tak lain pembenahan-pembenahan di sektor pendidikan, termasuk kurikulumnya, harus dilakukan dengan cepat. Salah satu program yang hendak digalakkan oleh Tetty Paruntu adalah memperkenalkan pendidikan kewirausahaan atau kewiraswastaan, bila perlu mulai dari jenjang sekolah paling dasar sekalipun.
“Mata pelajaran kewirausahaan harus bisa dimasukkan dalam kurikulum dan diberikan sejak SD, SMP, hingga tingkat SMA. Anak didik bisa dikenalkan dengan keterampilan-keterampilan yang dibutuhkan langsung oleh sektor riil.
Sebut misalnya pelajaran tataboga, perhotelan, perkayuan, bangunan, permesinan, perlistrikan, perdagangan, agribisnis, bidang jasa, dll,” tutur Tetty yang grup-grup usahanya bergerak di bidang perdagangan, distribusi, alat-alat berat, perangkat telekomunikasi, dan perkapalan itu.
Tetty sendiri mengakui bahwa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang baru ada satu di Amurang dirasa sangat kurang. “Kalau kita mampu mendirikan sekolah-sekolah sejenis ini di Minsel, banyak generasi muda kita yang nantinya akan menjadi pelaku-pelaku ekonomi dan pelaku-pelaku pembangunan secara langsung. Inilah cara yang dapat kita tempuh untuk menanggulangi kemiskinan dan pengangguran. Jadi, kita perlu bangun sekolah-sekolah kejuruan dan badan-badan pelatihan kerja, sekaligus mengundang banyak investor berinvestasi di Minsel,” tukas Tetty dalam sebuah diskusi di fanspage “TETTY PARUNTU FOR MINSEL 2010 (SATU PUTARAN)”.
Tetty tidak memungkiri kalau orientasi masyarakat umumnya dan Minsel khususnya masih pada pekerjaan-pekerjaan tetap, seperti karyawan swasta atau PNS. Bahkan menurut pengamatannya, belakangan ini animo lulusan perguruan tinggi untuk masuk sebagai PNS malah meningkat. Padahal, jumlah lulusan dengan lowongan yang tersedia tidak sebanding. Kalau sudah begini situasinya, pengangguran terdidik menjadi faktor pembeban ekonomi masyarakat, mengingat pengangguran tidak terdidik jumlahnya juga tidak sedikit.
“Itu sebabnya, saya ingin memotivasi generasi muda kita supaya melirik dunia wiraswasta atau wirausaha. Sebab, peluang untuk berkembang justru sangat besar,” tegas perempuan yang dikenal tangguh dan berjejaring luas dalam bisnis ini.
“Dan, untuk setiap bisnis atau usaha yang berhasil dijalankan, berapa banyak tenaga kerja yang bisa diserap, berapa banyak angka pengangguran bisa dikurangi. Kalau semakin banyak orang berwirausaha, itu berarti semakin produktif pula masyarakat kita.”
Dengan cara berpikir seperti itu, Tetty hendak menegaskan kembali bahwa mental berprestasi dan semangat kewirausahaan adalah salah satu kunci untuk membangkitkan masyarakat Minsel. “Saya sangat yakin, kalau wirausaha tumbuh subur, pasti ekonomi juga lebih cepat bertumbuhnya dan sektor riil akan sungguh-sungguh bergerak di Minsel ini. Dengan begitu, cita-cita memberantas kemiskinan, mengatasi pengangguran, dan mensejahterakan masyarakat Minsel bisa lebih cepat kita capai,” pungkas perempuan pekerja keras yang terkenal dengan semboyan Cepat dan Tepat itu.