Manado, BeritaManado.com – Menanggapi berbagai isu bahwa produk minyak kelapa di provinsi Sulawesi Utara memiliki kualitas jauh di bawah minyak sawit, sehingga membuat harga kelapa anjlok, pemerintah provinsi memberikan keterangan bahwa kualitas kelapa Sulut adalah salah satu komoditi export terbaik.
Gubernur Sulut, Olly Dondokambey, melalui Kepala Dinas Perkebunan Refli Ngantung menyatakan, hampir semua komoditi perkebunan di Sulut yaitu kelapa adalah komoditi export, namun harga komoditi tersebut sangat tergantung pada mekanisme pasar dunia yakni hukum permintaan dan penawaran.
“Produksi kelapa Sulut tidak hanya difokuskan pada minyak namun kelapa yang diproduksi petani bukan hanya menjual dalam bentuk batok kelapa atau bentuk kopra, tetapi bisa diolah menjadi minyak kelapa, VCO, arang tempurung, sabut kelapa serta air kelapa di proses menjadi minuman segar serta produk turunan lainnya yang memiliki daya saing,” jelas Refli Ngantung, Senin (19/3/2018).
Disamping itu lanjut Refli Ngantung, revitalisasi industri yang menggunakan bahan baku kelapa diproses menghasilkan produk jadi (bukan setengah jadi) serta aneka produk turunan yg mempunyai nilai ekonomi yang tinggi, sehingga posisi tawar kelapa akan meningkat.
Pemprov Sulut juga melakukan promosi bahwa minyak goreng kelapa jauh lebih sehat dari pada minyak goreng sawit. Para petani memanfaatkan lahan diantara pohon kelapa dengan tanaman pangan atau hortikultura yang mempunyai daya saing sehingga dapat meningkatkan pendapatan petani.
“Menyukseskan hal tersebut, pemerintah melaksanakan kebijakan dengan memberikan bantuan alat pengolah minyak goreng kepada kelompok tani. Memberikan alat pengolah VCO, kedepan akan diupayakan memberikan bantuan alat pengolahan kelapa terpadu berskala gabungan bagi kelompok tani di Sulut,” terang Refli Ngantung.
(***/JerryPalohoon)