Indra Saibulan (20) warga Sangihe mendapat pertolongan setelah sebelumnya sempat terombang-ambin
Sangihe, BeritaManado.com – An Indra Saibulan seorang pria berprofersi sebagai penjaga rakit berhasil diselamtkan tim gabungan setelah sebelumnya terombang-ambing di perairan Tahuna, Kabupaten Sangihe, Sulawesi Utara, Senin (19/4/2021 kemarin.
Sebagaimana rilease yang diterima BeritaManado.com Selasa (20/4/2021), pria 20 tahun itu berhasil diselamatkan berkat adanya informasi yang berkembang di media sosial (Facebook) bahwa ada masyarakat kepulauan tahuna yang meminta bantuan.
“Keluarga korban awalnya membuat status di Facebook meminta penjemputan korban, saat itu juga tim Basarnas Tahuna langsung bergegas untuk melalukan penjemputan,” kata kepala Basarnas Manado Sinaga, dalam keterangan rilease.
Kronologinya, dijelaskan Sinaga, rakit yang dijaga korban, awalnya baik-baik. Namun setalah terombang-ambing, satu tali rakit terputus, hingga akhirnya menyisahkan satu tali yang menahan rakit tersebut.
Lebih jauh, Sinaga menyebut, mengingat saat ini masih terjadi badai tropis surigae yang mengakibatkan kecepatan angin dan tinggi gelombang yang tinggi jadi diperlukan kapal yang besar untuk penjemputan.
“Koordinator pos tahuna berkoordinasi dengan agen kapal Niaga PT Aksar Saputra Lines cabang tahuna, melakukan penjemputan. Diperkirakn lokasi rakit dari tahuna sejauh 31 Nm, tim sar gabungan seperti Basarnas, KUPP Syahbandar, BPBD, agen kapal dan keluarga korban,” katanya lagi.
“Penjemputan korban di rencanakan pada Senin pagi, tetapi terhalang dengan cuaca ekstrem dan tingginya gelombang laut hingga penjemputan korban ditunda sampai kondisi aman,” sambung Sinaga.
Tepat jam 21.30 kondisi sudah aman dan tim sar gabungan langsung bergerak ke lokasi korban menggunakan kapal Aksar Saputra Lines.
“Pada saat perjalanan masih ada angin kencang dan gelombang tinggi tetapi tidak separah pada pagi hari, pada jam 02.25 pagi tim sar gabungan berhasil evakuasi korban yang di atas rakit dan di bawa ke pelabuhan tahuna,” tambahnya.
Dikatakannya, sebelum diserahkan ke pihak keluarga korban, korban terlebih dahulu di periksa kesehatan di pelabuhan, setelah itu diserahkan ke pihak keluarga korban.
“Saya mengapresiasi tim sar gabungan yang terlibat sehingga korban bisa diselamatkan dalam keadaan selamat, walau badai menghantam pada saat perjalanan,” tutur dia.
Kepada nelayan setempat, Singa menghimbau agar memperhatikan perkirakan cuaca dari BMKG sehingga tidak membahayakan diri sendiri pada saat melaut, saat ini terlah terjadi Badai teropis surigae yang melanda wilayah indonesia timur agar waspada dan berhati hati pada saat melaut.
(***/Nofriandi Van Gobel)