Manado – Anggota Pansus, Jems Julius Tuuk menyoroti tapal batas Kabupaten Bolmong dan Bolsel yang hingga kini belum diselesaikan. Menurutnya, pemerintah provinsi kurang peduli menyelesaikan tapal batas yang berpotensi menimbulkan kerawanan sosial di dua kabupaten tersebut.
“Saya mendapatkan informasi pemerintah provinsi tidak pernah meninjau tapal batas. Termasuk Bupati Bolsel kurang beretikat baik menyelesaikan. Apa artinya pemekaran wilayah yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan jika rakyat justru saling bersengketa!” Tegas Jems Tuuk pada rapat yang dipimpin Ketua Pansus Ferdinand Mewengkang, Rabu (13/4/2016).
Sekprov Siswa Rachmat Mokodongan mengakui penyelesaian tapal batas terkendala adanya ketersinggungan Bupati Bolsel dengan Biro Pemerintahan Pemkab Bolmong. Namun menurut Mokodongan permasalahan tersebut sudah diselesaikan.
“Pada pertemuan terakhir antara Bupati Bolsel dan Bolmong ada ketersinggungan Bupati Bolsel terhadap biro pemerintahan Bolmong tapi ada klarifikasi Bupati Bolmong siap memutasikannya sehingga keduanya siap,” tukas Mokodongan.
“Saya heran dua bupati ini ribut hanya soal dua meter. Sedangkan Ibu Moha rela serahkan ribuan hektar ketika itu. Jadi mohon untuk pertemuan nanti minta kesediaan Ibu Moha Siahaan (anggota Pansus DPRD Sulut/mantan Bupati Bolmong raya) karena beliau paling tahu,” jelas Mokodongan. (jerrypalohoon)