
Tombulu, BeritaManado.com – “Bapa ampunilah mereka karena mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.”
Demikian kalimat yang diucapkan Yesus Kristus sesaat sebelum mati di kayu salib disampaikan Pdt. Welly Pudihang, STh pada ibadah Jumat Agung GMIM Alfa-Omega Rumengkor.
Dijelaskan Pendeta Pudihang, Daud sebelum mati mengucapkan kalimat “ke dalam tanganMulah ku serahkan nyawaku”.
Kalimat itu ditiru Yesus Kristus sebelum mati di kayu salib.
“Kematian Yesus dipandang orang Yahudi sebagai kemenangan,” terang Pendeta Pudihang pada ibadah yang mengambil pembacaan alkitab Lukas 23: 44-49, ‘Yesus mati’.
Diungkapkan Pendeta Pudihang, banyak orang terkesan pada proses kematian Yesus. Seorang kepala pasukan Romawi tulen menyaksikan kuasa Yesus sebelum mati.
“Sungguh orang ini adalah orang benar dan tidak layak dihukum mati”. Begitu ungkapan kepala pasukan itu.
Pengakuan ini dianggap sebagai embrio atau cikal bakal pertumbuhan gereja.
Para penonton yang menyaksikan penyaliban Yesus yang menyadarkan sehingga ketika pulang ke rumah mereka memukul diri mereka masing-masing.
Lainnya yang menyaksikan penyaliban, para pengikut Yesus tapi bukan murid Yesus yang menyaksikan kematian Yesus dari kejauhan.
“Pengakuan tulus kepala pasukan Romawi yang menyaksikan kuasa Yesus secara nyata bukan rekayasa merupakan awal pertumbuhan gereja,” tandas Pendeta Pudihang.
Tegas Pendeta Pudihang, suara kenabian umat kristiani tidak boleh hilang ketika menyaksikan ketidakadilan dan ketidakbenaran.
Gereja tidak boleh melakukan kongsi politik dengan siapapun termasuk dengan Caleg.
Kematian Yesus melalui peringatan Jumat Agung dapat membawa kebebasan bagi seluruh umat percaya.
“Bersyukur telah memilih Jokowi-Ma’ruf yang memiliki komitmen terhadap pluralisme, menjaga Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ikka,” pungkas Pendeta Pudihang.
Ibadah dirangkaikan dengan peneguhan 10 sidi jemaat baru diantaranya Novilia Solung, Natasya Lengkong, Christofel Mononutu, Yudistisia Solung, Jeremi Lengkong, Inri Nayoan, Jeifel Longdong, Inriani Pangemanan, Tiara Kambey dan Christian Lumi.
Hadir Pdt. Veronika Sendow S.Teol, Pdt. Hana Ireine Tamunu STh, wakil ketua BPMJ Pnt. Jopie Warbung, sekretaris Pnt. Drs. Dolvie Palit, bendahara Sym. Dra. Meiske Pangemanan, guru agama Fenny Mamuaja S.PAK, Pelsus Kolom 1 sampai 14 dan ratusan jemaat.
(JerryPalohoon)