Manado, BeritaManado.com – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan pesan kepada sivitas akademika Trisakti agar mahasiswa harus memiliki cita-cita setinggi langit.
Karena mahasiswa Trisakti bisa meneladani empat mahasiswa yang meninggal memperjuangkan Reformasi ’98.
Hal itu Airlangga Hartarto sampaikan saat menemui keluarga korban Tragedi Mei ’98 mahasiswa Trisakti, di Kampus Trisakti Jakarta, Selasa (26/4/2022).
Selain menemui keluarga empat mahasiswa yang menjadi pahlawan reformasi, Airlangga Hartarto juga menyempatkan diri mengunjungi Museum Tragedi 12 Mei 1998.
“Saya berharap bahwa Universitas Trisakti dengan seluruh mahasiswanya ini bisa menjadi pelopor, seperti yang sudah dipelopori empat anak muda yang mati syahid menggulirkan semangat reformasi,” ujar Airlangga saat mengisi Kuliah Umum di Universitas Trisakti, Selasa (26/4/2022).
Airlangga yang juga Ketua Umum Partai Golkar ini menegaskan, apa yang terjadi pada 24 tahun lalu di bulan Mei merupakan kejahatan kemanusiaan, dimana telah mengorbankan mahasiswa Trisakti.
Presiden Joko Widodo lanjut Airlangga, sudah berpesan agar penuntasan kasus pelanggaran HAM berat tidak bisa ditunda lagi.
Penuntasan kasus HAM berat pada Tragedi 12 Mei 1998 menjadi keadilan bagi korban dan keluarganya yang hadir di Kampus Trisakti hari ini.
Untuk itu semangat Reformasi bergulir dari Trisakti untuk memberikan perubahan besar dalam sistem ketatanegaraan Indonesia, apalagi menyangkut kehidupan berpolitik menjadi demokratis, dan memberikan kedaulatan tertinggi di tangan rakyat melalui pemilihan langsung.
Dalam kesempatan itu, Airlangga juga mengajak Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa Trisakti ke atas panggung secara khusus menitipkan amanah perjuangan reformasi melalui kedua tokoh pemuda Trisakti itu.
“Amanah ini saya berikan kepada dua anak muda ini, supaya anak muda ini yang akan membawa Indonesia menjadi Indonesia maju, sejahtera, dan berdaulat. Dan itu insya Alla akan dicapai pada tahun 2035, saat kita keluar dari middle income trap,” tegas Airlangga.
Ia menitipkan pesannya, agar memimpin Indonesia di masa yang akan datang, karena keduanya dinilai mampu menaikkan pendapatan per kapita masyarakat Indonesia di atas 20 ribu dolar Amerika Serikat per tahun.
“Pada 2035, saya harap bisa lebih dari 13 ribu dolar AS, dan saat Anda menjadi pemimpin-pemimpin bangsa ini, pendapatan per kapita kita di atas 20 ribu dolar AS,” pungkasnya.
(***/Hendra Usman)