Bitung, Beritamanado.com – Batalnya tampil ratusan siswa SD dan SMP membawakan tari Maengket di acara pembukaan FPSL 2019 birimbas pada pemukulan salah satu master of ceremony (MC), Senin (07/10/2019).
Dari informasi, pemukulan itu diduga dilakukan salah satu orangtua siswa yang melampiaskan kekesalan kepada MC, Jimly akibat anak-anak mereka batal tampil dalam acara itu.
Insiden itu dibenarkan Jimly dan lewat akun facebooknya, Jimly Jonastefan menceritakan kronologi yang menimpa dirinya usai memandu acara pembukaan FPSL 2019.
“Let me clear the case that happened yesterday dari POVnya saya sebagai MC & sebagai korban pemukulan salah satu oknum orang tua murid tari maengket.
Saya gladi acara kemarin sudah dr H-1 sampai 5 kali gladi. Jadi saya paham betul plot acaranya seperti apa.
Oleh EO, kami (mc) opening ceremony diberi petunjuk mulai speak saat Rombongan VVIP tiba di lokasi dan tugas akan selesai setelah pengetokan tetengkoren, mc akan diam, karena setelah itu AKAN MASUK VOKAL untuk mengantar tari maengket dan tari tradisional lain masuk menjemput menteri & rombongan menuju dermaga.
Garis besarnya adalah KAMI TIDAK DIANJURKAN UNTUK ANNOUNCE MASUKNYA TARIAN INI karena PARA SISWA SUDAH TAU MEREKA AKAN MASUK SAAT ADA KODE VOKAL.
It means selesai pengetokan tetengkoren, tugas kami (mc opening) selesai.
Sebagaimana gladi ini berlangsung, itulah yang kami lakukan di atas panggung.
Dan perlu diketahui ketika acara sudah selesai sampai masuk adik2 penari masamper, kami pun tidak tahu penari maengket tidak jadi tampil.
Kami tahunya, sudah ada rombongan anak2 yg masuk menari setelah tetengkoren diketok dan mereka sudah menjemput rombongan VVIP, so we think everything goes as well as the plan.
Tiba2 ada ibu2 yang teriak dari depan panggung, karena suasana sangat berisik, yang kami dengar hanya “Maengket, maengket” kami lantas menjawab sudah ke dermaga antar VVIP, kami pikir memang demikian, tidak paham yang terjadi.
Saat kami mau balik ke backstage, 3 atau 4 org ibu2 dtg dan teriak2, mereka complain “kenapa mc ga undang anak2 penari maengket untuk tampil, anak2 sudah susah payah persiapan kenapa ga diundang”
Kami jawab, “konsepnya memang sejak gladi sperti itu, kami hanya bertugas sesuai script, coba tanya EO” jawaban kami ini tidak diterima atau mungkin tidak terdengar karena ibu2nya terus teriak2 emosi.
Kami susah bicara panjang lebar untuk menjelaskan karena saat kami bicara, ibu2 ini terus teriak2, jadi kami memilih bilang “tanya EO kami nggak tahu”
Sudah dijawab begitu tetap teriak, kami mc disalahkan.
Saya lantas turun dari stage dan mendekat ke ibu yang kelihatan memimpin rombongan. Saya bilang skli lagi “ibu, kami nggak tau, coba tanya panitia”.
Tetap saya diteriaki, “mc harusnya koordinasi dong sama panitia, masa iya mc ga tau” yang lain ikut teriak2.
Karena suara mereka makin keras, dan suara saya makin tak terdengar, akhirnya saya ngomongnya jadi makin keras, “IBU, KITA NDA TAU MASALAH INI, COBA TANYA PANITIA. TORANG CUMA BERTUGAS SESUAI SCRIPT. TORANG NINTAU IBU PE ANAK2 NDA TAMPIL KARENA APA, COBA TANYA PANITIA”
Tiba-tiba datang seorang bapak dan bilang “INI ISTRI SAYA, KENAPA DIBENTAK2” well then saya dipukul bapak ini.
?——————-
Secara teknis masalah maengket ini di luar jangkauan saya untuk menjelaskan karena memang kami tidak tahu sampai complain orang tua ini datang ke kami & kalaupun kami tahu, kami pun tidak diberi petunjuk untuk announce tarian masuk, karena sekali lagi mereka masuk dikala ada KODE VOKAL (sesuai gladi). itulah sebabnya saya memilih menjawab; “ibu-ibu, tanya panitia”
Saya paham dengan kekecewaan Bapak/Ibu sebagai orang tua murid, saya juga dekat dengan anak2 & saya memahami besarnya kekecewaan anak2 jika tidak jadi tampil setelah semua usaha & jerih payah yg dilakukan.
Tapi, sungguh, complain Bapak/Ibu ke kami (mc) itu salah sasaran.
& satu lagi, bapaknya tidak perlu pakai kekerasan karena toh saya tidak maki2 istri bapak. Suara saya keras, karena suara istri bapak & ibu-ibu itu jauh lebih keras.
Selain itu, saya pun perlu tegas karena kami yang tidak tahu apa2 malah justru dipojoki oleh ibu2 ini.
Jika sebagai mc kami punya banyak kekurangan, secara pribadi saya mohon maaf atas ketidaknyamanan ini.
I always love Bitung City.”
(abinenobm)