WILLEM Tangkudung, satu tokoh adat di Minahasa Utara telah berpulang ke rumah Tuhan, Minggu (16/2/2014). Ketua Majelis Tinggi Masyarakat Adat Pakasaan Ne Tounsea (MAPATU) ini, di kenal sangat peduli mengangkat adat budaya Tonsea.
Om Willem sapaan akrabnya, ia dimakamkan secara nuansa adat Tonsea sebagai bentuk perjuangan semasa hidupnya. Prosesi penjemputan tamu penting seperti Bupati Sompie Singal disambut Tarian Kabasaran. Penggunaan bahasa Tonsea pun dipakai dalam tata cara ibadah pemakaman.
Tarian Kabasaran pun mengiringi peti jenazah Om Willem dibawa ke tempat peristirahatan terakhir di Pekuburan Umum Desa Sukur. Adat seperti ini sudah jarang dilakukan dan ditemui, Jumat (21/2/2014)
Prosesi adat lainnya terus berlangsung seusai ibadah dan di pekuburan. Prosesi adat Tonsea tersebut berjalan selaras dengan ajaran Kristiani yang diimani Om Willem.
Willem Tangkudung lahir di Desa Sukur, 20 Mei 1941, meninggalkan istri Yulita Morasa serta anak Mona Tangkudung. (robintanauma)