Watutumou – Lain orang lain pendapat. Setelah Dr Ivan RB Kaunang memaparkan maskot Minut adalah Klabat dengan brandingnya Klabat Mountain. Beda dengan Willem Tangkudung yang mengatakan maskot Minut adalah Kota Mata Air.
Hal ini di paparkan Tangkudung yang juga sebagai tokoh budaya juga Ketua Masyarakat Adat Mapatu dalam lokakarya seni budaya terkait maskot/icon daerah sebagai penunjang kabupaten Minahasa Utara tujuan wisata 2015, di Sutanraja Hotel, Selasa (8/10)
Dikatakan Tangkudung, Air adalah sumber kehidupan yang berlanjut, ada dimana-mana di wilayah Minut, berlimpah ruah bak kumelembua, dapat diminum langsung oleh makhluk hidup, dapat dinikmati keberadaannya.
Hubungan icon atau maskot Minut dengan Mata Air, menurut Tangkudung adalah tempat persinggahan pelancong untuk minum dan mandi, satu-satunya wilayah Sulut berbasis mata air yang langsung bisa diminum, merata ada di wilayah Minut.
“Asal muasal nama Airmadidi ibukota Minut, sering disalah artikan, yaitu air yang mendidih di panaskan. Padahal, pengertiannya seperti air yang mendidih keluar langsung dari perut bumi,” kata Tangkudung.
Ditambahkannya, airmendidih tersebut keluar bergelembung-gelembung sebagai mata air jernih bening dapat di minum langsung dan debet air yang banyak sehingga menjadi telaga-telaga mata air.
“Jadi Airmadidi adalah Mata Air, wajar di lestarikan dan bisa dijadikan icon atau maskot wisata Minut,” tandas Tangkudung. (robin tanauma)