Manado – Sebagai bentuk kepedulian pemerintah dan masyarakat internasional terhadap risiko terjadinya bencana, maka dilakukan aksi penanaman mangrove atau tanaman bakau di kawasan konservasi Mangrove di Kampung Bahowo, Kelurahan Tongkaina, Kecamatan Bunaken, Kamis (12/10/2016) siang tadi.
Penamanan bakau itu dilakukan para delegasi negara-negara kawasan Asia Tenggara yang tergabung dalam Association of South East Asia Nations (ASEAN) bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Republik Indonesia DR Ir Mochamad Basoeki Hadimoeljono MSc, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangiley dan Gubernur Sulut Olly Dondolambey SE serta Walikota Manado DR Ir GS Vicky Lumentut SH MSi DEA.
Kegiatan yang dilaksanakan berkaitan dengan Hari Pengurangan Resiko Bencana (PRB) itu dinilai memberikan dampak positif terhadap kota Manado, selain mendatangkan tamu lokal dan mancanegara dari 10 negara anggota ASEAN yaitu Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand, Brunei Darussalam, Laos, Kamboja, Vietnam, Myanmar dan Filipina, juga banyak informasi yang didapat untuk menanggulangi dampak resiko bencana.
“Banyak informasi tentang penanggulangan resiko bencana yang bisa kita serap dengan kehadiran para delegasi negara-negara ASEAN di Manado. Kegiatan di Manado ini punya banyak keuntungan bagi Manado dan Sulawesi Utara. Selain keuntungan lewat aksi-aksi antisipasi terhadap bencana, namun keuntungan lainnya dari sisi ekonomi masyarakat dengan hadirnya para delegasi di Manado,” ujar Vicky Lumentut.
Lanjutnya, sebagai orang yang percaya kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, kekuatan doa sangat ampuh untuk melindungi daerah ini dari bencana alam.
“Kita tentunya berdoa agar Kota Manado selalu dilindungi Tuhan dari risiko-risiko bencana yang sewaktu-waktu bisa saja terjadi dan mengancam keselamatan warga Manado,” tambahnya. (***/srisurya)