Tanah longsor di Desa KM3, belum ada perhatian Pemkab Minsel. (foto beritamanado)
Amurang—Peristiwa tanah longsor di Desa Kilometer Tiga Kecamatan Amurang, Sabtu (12/5) lalu tepatnya pada Kel.Pattyranie-Pontoh belum ada perhatian sama sekali dari pemerintah. Tak hanya pemerintah desa, instansi terkait pun tak ada yang datang. Kecuali PMI Minsel Senin (14/5) kemarin melihat langsung sisa tanah longsor tersebut.
‘’Musim penghujan tersebut masih akan berlangsung. Bahkan, ancaman tanah longsor masih akan berlanjut. Sebab, terlihat sekali sisa tanah akan jatuh. Sayangnya, belum ada perhatian Pemkab Minsel, dalam hal ini instansi terkait untuk datang melihat keadaan yang sebenarnya,’’ ujar Andries, pemilik rumah tersebut.
Menurutnya, ancaman tanah longsor masih mengancam rumah yang terletak di Jaga IV ini. Dan meminta supaya ada perhatian Pemkab Minsel lebih khusus Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Minsel dan Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Minsel.
‘’Memang, sewaktu kejadian. Saya mendatangi rumah Hukum Tua KM3 Nontje Tambingon. Namun setelah membangunkan, tak ada yang bangun. Setelah itu, saya membangunkan Kepala Jaga IV Johny, beliau bangun dan pergi melihat keadaan rumah tersebut. Tanah longsor sudah masuk dapur serta air becek telah membasahi rumah kami,’’ katanya.
Namun demikian, sampai Selasa (15/5) hari ini, baik pemerintah desa ataupun instansi terkait pun belum ada yang melihat. Dengan demikian, kami melakukan kerja bakti sendiri untuk menghindari terjadinya tanah longsor susulan.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Minsel, Handrie Komaling, SH menyebut, kalau tahun ini melalui APBN 2012 sudah masuk dalam perencanaan dibangun.
‘’Ada beberapa rumah di Desa KM3 yang berdekatan dengan gunung akan dibangun talud. Dalam dekat ini akan dibangun talud, jadi bersabar saja. Pastinya akan dibangun,’’ ungkap Komaling. (ape)