Tumpaan—Perusahaan Daerah Air Minum (PDSAM) Minahasa Selatan, saat ini lagi ‘sakit’. Kenapa disebut sakit, lantaran setiap bulan selalu mengalami kerugian.
Direktur Utama PDAM Minsel, Darius H Tampi, Ssos didampingi Kabag Umum Ir Johny Tilaar membenarkan hal diatas. ‘’Kalau PDAM Minsel sakit itu benar. Dimana, setiap bulan PDAM mengalami difisit. Selain itu, per bulan masuk Rp 121 juta,’’ ujar Tampi.
Lanjutnya, setiap bulan pihaknya mengeluarkan dana untuk bayar PLN, gaji, membeli tawas, storing dan biaya ATK sebesar Rp 180-an juta. ‘’Berarti, setiap bulan defisit sekitar Rp 40-an juta,’’ kata Tampi, ketika dikonfirmasi BeritaManado.com diruang kerjanya siang tadi.
Jadi, selang beberapa tahun ini, PDAM Minsel hanya bekerja sendiri. Maksudnya, bekerja tanpa permodalan dari Pemkab Minsel. Dipandang perlu, PDAM lainnya di Sulut justru dikuatkan dengan dana pernyataan modal. Sedangkan PDAM Minsel tak ada sama sekali.
‘’Bagaimana PDAM Minsel akan maju selangkah. Sedangkan, modal dari Pemkab Minsel tak ada sama sekali. Dengan demikian, PDAM Minsel sakit. Dan sakit PDAM sepertinya belum bisa disembuhkan,’’ ungkap Tampi. (and)