Bitung – Keberadaan Balai Latihan Kerja (BLK) di wilayah Madidir Kota Bitung fungsinya mulai dipertanyakan. Pasalnya, salah satu aset Pemprov Sulut tersebut dinilai tidak difungsikan lagi sebagaimana mestinya.
Terbukti dalam beberapa tahun terakhir ini, nyaris tidak ada aktifitas di lokasi tersebut karena setiap hari hanya terlihat sejumlah pegawai saja. Sedangkan masyarakat yang menggunakan fasilitas yang ada di bangunan tersebut tidak ada.
“Sangat disayangkan karena saat ini sejumlah bangunan BLK ditumbuhi rumput liar karena dalam beberapa tahun ini tidak difungsikan lagi,” kata Sekertaris Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GmnI) cabang Kota Bitung, Alfian Alou.
Malah menurut Alou, fasilitas seperti alat-alat pendukung seperti sejumlah mesin sudah mengalami kerusakan karena tidak digunakan. Padahal beberapa tahun sebelumnya, BLK sangat membantu warga Kota Bitung dalam mendapatkan skil bekerja dan menekan angka pengangguran.
“Kami sendiri berharap BLK diserahkan ke Pamkot Bitung untuk dikelola agar lebih maksimal. Karena sangat disayangkan jika fasilitas tersebut hanya rusak percuma tanpa difungsikan,” kata Alou.
Harapan Alou agar BLK diserahkan ke Pemkot Bitung mendapat respon positif dari Dikpora Kota Bitung. Buktinya, Kadis Dikpora Kota Bitung, Herman Rompis mengaku sangat mendukung jika aset Pemprov tersebut diserahkan ke pihaknya untuk dikelola.
“Itu jauh lebih baik dan tentu kami sangat mendukung jika memang BLK diserahkan ke Pemkot untuk dikelola, tapi itu semua tergantung Pemprov,” kata Rompis.
Bahkan Rompis mengaku pihaknya siap untuk mengalokasikan anggaran di APBD khusus untuk pengelolaan BLK jika memang nantinya sudah diserahkan ke Pemkot. “Kapanpun kita siap, kalau memang tahun ini maka jelas anggaran kita akan usulkan di APBD perubahan nantinya. Intinya kita siap jika BLK harus kita kelola,” katanya.(en)