Manado, BeritaManado.com – Rapat Badan Anggaran (Banggar) DPRD Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) dalam membahas Anggaran Tahun 2023 berlangsung alot.
Anggota Banggar DPRD Provinsi Sulut Jems Tuuk dalam Rapat tersebut mengevaluasi kinerja Pemerintah Daerah dalam rangka penyusunan Anggaran Tahun 2023 yang dinilai tidak kooperatif.
“Saya sampai saat ini tidak mendapatkan data lengkap pencapaian pendapatan daerah, padahal sudah saya minta berkali-kali,” sorot Jems Jumat, (4/11/2022).
Lanjut Anggota DPRD yang dikenal tajam dalam Mengawal kepentingan rakyat itu, Pencapaian yang disampaikan ke DPRD tidak lengkap bahkan tidak mencantumkan besar anggaran Pendapatan yang didapatkan, termasuk jumlah kendaraan yang tidak membayar pajak.
“Kalau ditarik satu triliun, kasi data ke saya. Selama data tidak diberikan kepada kami, saya menilai Badan ini tidak bekerja,” tegas Jems.
Tak hanya itu, Jems juga menyoroti dinas yang mengajukan pembelian mobil baru di tengah minimnya anggaran, yang dinilai tidak pro rakyat.
“Otaknya di mana? Saya susah menerima dengan akal paling sehat sekali pun,” timpal Jems, berang.
Jems juga mengendus adanya biaya sevice kendaraan yang malah lebih mahal dari harga mobil yang membuatnya memberikan penekanan bahwa setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah harus memberikan program kepada pemberdayaan masyarakat Sulut.
“Saya Tegaskan kepada Sekprov (Sekretaris Provinsi), tidak ada pembelian mobil tahun 2023,” tegasnya lagi.
Disamping itu pula, Sekretaris Provinsi Sulut Praseno Hadi berjanji akan melakukan peninjauan kembali dan mencoba untuk mengakomodir semua Aspirasi dan Usulan Badan Anggaran.
“Kita akan mengkaji lagi, dan melihat kemampuan keuangan darah kita,” ucap Praseno.
(Erdysep Dirangga)