Drainase di kota Amurang Buruk. Akibatnya, banyak drainase airnya muncrat kalau hujan keras.
Banjir Bandang Ancam Amurang
AMURANG—Pasca Natal baru-baru ini, curah hujan di Amurang dan Minsel tinggi. Memiriskan, banyak warga yang tinggal di bantaran sungai, laut Amurang dan daerah pegunungan merasa takut.
Lebih lagi, akibat hujan deras pasca Natal, drainase di Amurang, ibukota kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) terlihat amburadul. Bahkan, semua drainase yang ada sekarang tersumbat. Ada yang tersumbat dengan sampah, tetapi ada juga dengan pasir dan tanah.
Sayangnya, Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Minsel tak mau tahu dengan hal tersebut. Ternyata, sistem drainase di Amurang yang telah ditutup dengan trotoar paling jelek. Karena, saat dilakukan pekerjaan bukannya diangkat lebih dulu sampah dan pasir yang ada. Atau diperbaiki lebih dulu baru ditutup.
‘’Bupati Tetty Paruntu, harus evaluasi kinerja Kepala Dinas PU Minsel Ir Joutje Tuerah. Sebab ternyata, kinerjanya sangat jelek sama dengan pekerjaan drainase di Amurang. Ibu bupati harus mengganti DPU,’’ kata Ketua Minahasa Selatan Coruption Watch (MSCW) Ir Yulius Minder Pesik.
Sekali lagi, tambah Pesik, ibu bupati Tetty Paruntu harus mengevaluasi kinerja Kepala PU Minsel itu. Kalau tidak, maka Amurang terancam banjir bandang.
‘’Sebab, air dari gunung dan sungai bakal meluap. Dan Kota Amurang terancam banjir bandang,’’ tutup Pesik. (ape)