Kapolres Minsel, AKBP Sumitro,SH bersama Dandim 1302 Minahasa Letkol Inf Drs Theo Kawatu saat berada di Desa Picuan-Motoling Timur.
Amurang—Kapolres Minahasa Selatan, AKBP Sumitro, SH mengatakan kalau perusuh Desa Picuan dan Picuan Satu Kecamatan Motoling Timur sudah dikantongi. Nama-nama para perusuh sudah diketahui. Bahkan, janjinya secepat ini akan ditangkap. Hanya saja, pihaknya belum bisa menyampaikan nama-nama pelaku perusuh.
Rusuh yang terjadi Jumat dini hari pekan lalu di Desa Picuan dan Picuan Satu, mengakibatkan rusaknya 10 unit mobil. Satu milik Polres Minsel, satunya milik Kejari Amurang dan dua pribadi serta enam milik perusahaan tambang emas PT Sumber Energi Jaya (SEJ).
Dari informasi yang dirangkum beritamanado di TKP, menyebutkan sebenarnya kendaraan yang dirusak akan dibakar. Hanya saja, antara sesama warga yang melakukan perusakan sempat bersitegang. Sebab, ada yang menginginkan semua kendaraan dibakar. Tetapi ada juga yang tak mengingini kendaraannya dibakar. Disatu sisi, bila kendaraan dibakar maka bukan sedikit rumah yang akan ikut terbakar.
‘’Ya, setelah tahu dampak akan lebih besar. Maka, kendaraan yang dirusak serta dijarah tersebut tak dibakar. Kecuali itu, semua barang-barang yang ada dalam kendaraan hilang. Begitu pula dengan roda/ban dan lain semuanya diambil orang. Akibatnya, mobil terlihat tak berwujud. Ini semua dilakukan warga karena kekecewaan kepada Polres Minsel, Kejari Amurang serta pihak perusahaan tambang emas PT Sumber Energi Jaya (SEJ),’’ kata sumber yang menjadi saksi mata tersebut.
Sementara itu, Kapolres Minsel AKBP Sumitro, SH menyebut akan segera menangkap warga yang menjadi pelaku perusuh. ‘’Ya, pihaknya telah memerintahkan segera untuk menangkap semua warga yang terlibat sebagai perusuh di Desa Picuan dan Picuan Satu. Harus ditangkap, serta diproses sesuai hukum yang berlaku,’’ ujar Sumitro.
Katanya, bahwa nama-nama warga yang terlibat sebagai perusuh ada puluhan. Dan semuanya sudah dikantonginya. Maka dari itu, kalau juga mereka ditangkap akan langsung diproses.
‘’Kalau saat ini, mereka semua tak berada di Desa Picuan dan Picuan Satu. Mungkin mereka lari ke gunung, atau juga berada di desa-desa tetangga lainnya. Termasuk kepada keluarga-keluarganya. Dengan demikian sebaiknya warga yang terlibat segera menyerahkan diri dan mempertanggungjawabkan perbuatannya,’’ ungkap perwira yang akrab dengan insan pers ini. (and)