Manado – Pansus IV DPRD Provinsi Jawa Barat yang diketuai oleh Humar Dani, SE. MH hari ini mengunjungi Pemprov Sulut untuk mendapatkan masukan terkait dengan pembahasan tiga raperda tentang pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS. Tim ini diterima langsung Pemprov Sulut oleh Asisten Pemerintahan dan Kesra Pemprov Sulut Drs. M.M Onibala, Msi dampingi oleh Kepala Biro Pemerintahan dan Humas DR. N.R.P Tendean, SIP,Msi.
Pertemuan tersebut dilaksanakan Selasa (22/5) dan bertempat di ruang mapaluse kantor Gubernur Sulut, pada kesempatan tersebut, Onibala dan para anggota Pansus melakukan dialog bersama. Ia menjelaskan harmonisasi kehidupan masyarakat tumbuh dan berkembang positif ditengah pluralitas antar etnis sebagai suatu kearifan lokal sehingga Sulut merupakan satu daerah teraman di Indonesia.
Sementara itu Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Dr. M.S.J. Tangel-Kairupan menjelaskan bahwa Sulut sendiri belum ada lokalisasi pelacuran atau pekerja seks komersial tetapi ada lokasi-lokasi tertentu yang diduga menjadi tempat transaksi pelacuran. Sampai saat (Mei 2012) ini Sulut telah memiliki 1011 penderita AIDS sejak 1997 awal dideteksinya para penderita yang waktu itu ditemukan baru satu kasus.
“Di Sulut sendiri cara penularannya 75 persen itu karena hubungan heteroseksual diikuti dengan penggunaan jarum suntik dan perinatal,” ujar Kairupan. (jrp)