Manado – Provinsi Sulawesi Utara(Sulut) mengekspor gazebo atau rumah mini dari kayu ke Belanda pada pertengahan September 2012. “Memang hanya satu unit gazebo yang diekspor ke negara tersebut, tetapi ini merupakan hal yang baik, karena gazebo banyak diproduksi pengrajin rumah panggung di Sulut,” kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan(Disperindag) Sulut, Sanny Parengkuan, Rabu (19/9).
Sanny mengatakan, gazebo di Belanda 8.500 dolar AS atau seharga Rp81 juta, dua hingga tiga kali lebih tinggi ketimbang harga yang berlaku untuk jenis rumah tersebut di pasaran Manado dan sekitarnya. Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri, Disperindag Sulut, Hanny Wajong mengatakan, Gazebo merupakan produk rumah yang lebih cocok sebagai tempat santai dan rekreasi bagi keluarga, karena banyak dipesan menjadi salah satu infrastruktur di tempat wisata.
“Pemerintah daerah berharap terbukanya pasar Gazebo di Belanda tersebut akan merambah ke negara lainnya, dengan demikian produk ini dapat menjadi salah satu andalan Sulut ke depan,” kata Hanny.
Gazebo tersebut diproduksi oleh pengrajin di Woloan Kota Tomohon, salah satu daerah yang menjadi sentra industri rumah kayu dan rumah panggung di Provinsi Sulut.
Selain gazebo, rumah panggung juga kembali bangkit menjadi komoditas ekspor unggulan daerah ini, menyusul permintaan tinggi dari beberapa negara di Afrika. “Terakhir pengiriman ke Dubai, Uni Emirat Arab, sebanyak tiga unit wooden house atau rumah panggung, sebelumnya ada permintaan dari Zambia dan negara lainnya,” kata Hanny.(dus)