
Manado, BeritaManado.com — Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Utara menggelar kegiatan bertajuk Penetapan Daya Tarik Wisata Unggulan Provinsi sebagai langkah strategis dalam pengembangan sektor pariwisata daerah, Kamis (22/5/2025).
Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Dinas Pariwisata Sulut, dr. Devi Tanos, Staf Khusus Gubernur Sulut Bidang Pariwisata Dr. Drevy Malalantang, serta Christian Tambingon selaku Ketua Asidewi Sulawesi Utara.
Dalam sambutannya, Devi Tanos menegaskan pentingnya kegiatan ini sebagai bagian dari upaya mendukung percepatan pembangunan sektor pariwisata daerah.
“Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk menyusun dan menetapkan daya tarik wisata unggulan yang mampu mewakili karakter dan potensi khas masing-masing daerah di Sulut. Ini menjadi fondasi bagi pengembangan destinasi pariwisata yang terarah dan berkelanjutan,” ungkap dr. Devi.
Salah satu narasumber utama dalam kegiatan ini adalah Staf Khusus Gubernur Bidang Pariwisata, Drevy Malalantang.
Dalam pemaparannya, ia membahas secara komprehensif mengenai pentingnya penetapan daya tarik wisata unggulan sebagai bagian dari implementasi visi Gubernur Sulawesi Utara dalam menjadikan pariwisata sebagai sektor unggulan penggerak ekonomi yang berkelanjutan.
“Kita tidak hanya menetapkan objek wisata, tetapi juga menetapkan produk pariwisata yang memiliki nilai jual tinggi, daya saing, dan potensi mendukung ekonomi kreatif lokal. Semua ini bermuara pada upaya penguatan posisi dan daya saing Sulawesi Utara di peta pariwisata nasional dan internasional,” ujar Drevy.
Staf Khusus bidang Pariwisata itu juga membahas topik-topik strategis mulai dari kontribusi pariwisata terhadap ekonomi daerah, konsep produk wisata, peran pemasaran, tren pemasaran wisata modern, strategi STP (Segmentasi, Targeting, Positioning), marketing mix 10P hingga digital branding dan analisis pasar.
Tak hanya konsep teori, ia juga memaparkan langkah-langkah konkrit dalam menetapkan wisata unggulan berbasis riset, partisipatif, dan berorientasi tren pasar.
“Dengan pengumpulan data ini, kami ingin memastikan bahwa setiap daerah memiliki peluang yang sama untuk menampilkan potensi wisatanya. Selanjutnya, paket-paket wisata ini akan menjadi bagian dari strategi promosi terpadu yang dikelola di tingkat provinsi,” tambahnya.
Kegiatan ini diikuti oleh sejumlah kepala dinas pariwisata kabupaten/kota se-Sulawesi Utara serta para pengelola objek/desa wisata, dari berbagai daerah. Antusiasme peserta terlihat dari interaksi aktif selama sesi diskusi.
Dalam diskusi yang melibatkan berbagai peserta dan pemangku kepentingan, juga teridentifikasi sejumlah tantangan dan masalah dalam pengelolaan pariwisata di daerah.
Pemerintah berkomitmen untuk bekerja sama mencari solusi yang inovatif dan berkelanjutan agar sektor pariwisata Sulawesi Utara semakin berkembang.
Salah satu fokus utama yang diangkat juga dalam kegiatan ini adalah pentingnya digitalisasi sektor pariwisata.
Peserta dari berbagai latar belakang dan instansi didorong untuk mulai membangun database pariwisata daerahnya dalam bentuk situs web atau platform digital.
Inisiatif ini akan menjadi referensi penting bagi wisatawan serta mendukung strategi promosi berbasis teknologi informasi.
“Kami berharap para peserta dapat kembali ke daerah masing-masing dengan wawasan dan pengetahuan baru untuk mulai memetakan daya tarik unggulan kemudian mulai membuat paket perjalanan yang akan Dipromosikan, bahkan akan menjadi konten dalam Website yang terintegrasi. Ini adalah langkah awal menuju pembangunan pariwisata berbasis data dan teknologi di Sulawesi Utara,” tegas Drevy.
Salah satu peserta, Hany Lorens Singa, dari desa wisata Budo Kabupaten Minahasa Utara, menyampaikan kesan positif terhadap kegiatan ini.
“Kami sangat terbantu dengan materi yang dibawakan, terutama soal strategi pemasaran modern dan penetapan produk wisata. Harapannya, kegiatan seperti ini bisa terus dilanjutkan agar kami di daerah bisa terus update dan bersinergi,” ungkapnya.
Melalui kegiatan ini, diharapkan akan lahir daftar daya tarik wisata unggulan yang mampu menjadi lokomotif promosi dan pengembangan destinasi pariwisata Sulawesi Utara ke depan.
(***/srisurya)