Bitung – Orang tua siswa SMP Negeri 2 Kota Bitung mempertanyakan pungutan sebesar Rp100 ribu kepada anak mereka.
Apalagi pungutan itu diwajibkan dan tanpa melalui pembicaraan dengan para orang tua dan langsung mematok Rp100 ribu per siswa.
“Semua anak diharuskan mengumpul uang sebesar Rp100 ribu dan itu diwajibkan,” kata salah satu orang tua.
Menurutnya, uang itu dikumpulkan untuk menunjang iven Festival Pesona Selat Lembeh (FPSL) yang akan digelar bulan Oktober nanti.
“Menurut anak saya, katanya uang itu akan dipakai pihak sekolah mendukung kegiatan FPSL,” kata warga Kelurahan Madidir Unet ini.
Sesuai pengakuan anaknya, sekolah akan melakukan pengecetan gedung dalam rangka FPSL serta memasang sejumlah atribut dan aksesoris untuk menunjang iven tersebut.
“Selain itu, ada beberapa siswa termasuk anak saya diminta untuk menyumbang kipas angin kendati sudah mengumpulkan Rp100 ribu,” katanya.
Tak hanya kipas angin, namun sejumlah barang lainnya juga diminta pihak sekolah untuk disumbangkan para siswa demi mensukseskan iven FPSL.
Sementara itu, upaya konfirmasi ke Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Kota Bitung, Robby Kawengian via telepon dan messenger tak membuahkan hasil.
Menanggapi informasi itu, Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pemkot Bitung, Julius Ondang mengaku kaget.
“Ow, kenapa begitu. Saya akan cek dulu ke pihak sekolah apakah betul ada permintaan seperti itu,” kata Julius, Minggu (25/9/2016).(abinenobm)