Minahasa, Beritamanado.com – Pemilik Yayasan Tsunaga Japan-Indonesia memuji program yang dicanangkan Cagub Steven Kandouw (SK) dalam menekan angka pengangguran di Sulawesi Utara (sulut).
Hal tersebut dikatakan Liony Leontin Mongi kepada Beritamanado.com disela-sela interaksi calon gubernur SK bersama peserta tenaga kerja yang akan dikirim ke Jepang oleh LPK Tsunagu Japan Indonesia.
“Pemimpin masa depan sulut yang sudah teruji, ditangan dingin pak Olly Dondokambey dan nanti akan dilanjutkan oleh Pak Steven Kandouw telah menciptakan program unggul dalam menekan angka pengangguran dan memperluas lapangan kerja. LPK Tsunagu Japan Indonesia telah mendidik dan melatih SDM unggul dari Sulut untuk dikirim ke Jepang melalui program pemagangan yang dipelopori ODSK. Hingga saat ini, sudah 900 tenaga kerja bekerja di Jepang,” jelas Liony pada Senin (14/10/2024) siang.
Dengan penuh keakraban, Para tenaga kerja muda itu berbincang bersama calon Gubernur Steven Kandouw sembari mendapatkan penguatan semangat dengan menjamin kesejahteraan peserta yang akan segera diberangkatkan ke Jepang.
“Saya melihat ini sebagai sebuah potensi besar yang dimiliki Sulut. Tenaga kerja kita bisa dijadikan sumber SDM handal, yang tidak hanya siap bekerja di dalam negeri tetapi juga di luar negeri,” pungkas Cagub Steven Kandouw.
Usai mendapatkan pengalaman dinegeri sakura itu, para tenaga kerja muda tersebut diharapkan nantinya dapat kembali ke sulut untuk membantu pembangunan daerah.
“Perjuangan ODSK dalam meningkatkan jumlah tenaga kerja Sulut yang dikirim ke Japan dipastikan akan terus berlanjut. Dengan semakin banyaknya pihak yang bekerja sama dalam program ini, Sulut diyakini akan menjadi daerah yang mampu mencetak tenaga kerja berkualitas dan berdaya saing di kancah internasional,” pungkas suami terkasih dari Dr.Devi Kartika Tanos itu.
Perlu diketahui, Beberapa waktu lalu, Steven Kandouw juga telah menandatangani surat pernyataan kerja sama pengiriman tenaga kerja Sulut ke Jepang bersama Wilof Work Japan.
Selain itu, SK juga telah melakukan serangkaian pertemuan dengan perusahaan-perusahaan besar di Jepang, seperti Yuime Japan, JICA, dan pertemuan dengan Kementerian Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Japan (MAFF) di Tokyo.
(Horas Napitupulu)